Drone Kamikaze Ukraina Serang Istana Kremlin, Presiden Putin Selamat - inews

 

Drone Kamikaze Ukraina Serang Istana Kremlin, Presiden Putin Selamat

5-6 minutesDrone Kamikaze Ukraina Serang Istana Kremlin, Presiden Putin Selamat Vladimir Putin selamat dari upaya pembunuhan oleh Ukraina menggunakan drone kamikaze (Foto: Reuters)

MOSKOW, iNews.id - Rusia akhirnya buka suara soal percobaan pembunuhan terhadap Presiden Vladimir Putin oleh Ukraina menggunakan drone kamikaze. Upaya pembunuhan itu dilakukan pada Selasa (2/5/2023) malam, namun gagal.

Shopee

FLASH SALE Rp99 DAY

Total Hadiah 2M | GRATIS ONGKIR s/d 20 RIbu | Flash Sale Rp99 | Diskon hingga 70%

LIHAT
KODE YSX

S & K ðŸ“… 31 May 2023

Sebelumnya Kremlin membantah upaya pembunuhan terhadap Putin oleh Ukraina saat menghadiri acara di luar Moskow pekan lalu. Percobaan pembunuhan juga dilakukan menggunakan drone kamikaze.

Baca Juga

Dua drone digunakan dalam serangan terbaru terhadap kediaman dinas Putin di Istana Kremlin, namun berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara Rusia.

Kremlin menyatakan serangan terbaru itu sebagai aksi teroris yang terencana seraya menegaskan akan membalasnya.

Baca Juga

Tidak ada korban dalam serangan itu termasuk kerusakan material pada bangunan istana. Putin tidak berada di Kremlin saat itu dan keesokan harinya bekerja dari kediaman Novo Ogaryovo, di luar Moskow.

Tayangan video yang beredar di media sosial, termasuk media militer Zvezda, menunjukkan asap mengepul di belakang Istana Kremlin. Drone mendekati kubah Gedung Senat Kremlin yang menghadap Lapangan Merah kemudian meledak sebelum mencapai target.  Puing-puing drone kemudian berjatuhan tersebar di sekitar kompleks Istana Kremlin, namun tak ada korban maupun kerusakan material.

Baca Juga

"Kremlin menilai tindakan tersebut sebagai aksi teroris yang direncanakan dan upaya pembunuhan terhadap presiden menjelang Hari Kemenangan, Parade 9 Mei," bunyi pernyataan Kremnlin, seperti dilaporkan kantor berita RIA.

Insiden tersebut juga tidak memengaruhi agenda Putin pada Rabu. Presiden tetap beraktivitas dari tempat lain.

"Rusia berhak melakukan tindakan pembalasan di mana dan kapan pun yang dianggap perlu," demikian isi pernyataan.

Editor : Anton Suhartono

Follow Berita iNews di Google News


Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews.id tidak terlibat dalam materi konten ini.




Lokasi Tidak Terdeteksi

Anda sedang menikmati berita di sekitar Anda

Aktifkan untuk mendapatkan berita di sekitar Anda

Baca Juga

Komentar