Dugaan Awal Penyebab Kecelakaan Bus di Guci Terungkap, Bukan Rem Tangan dan Getaran Mesin
TRIBUNSUMSEL.COM - Dugaan awal penyebab kecelakaan bus di Guci Tegal kini terkuak oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), bukan rem tangan dimainkan dan getaran mesin.
Seperti diketahui, KNKT tejun menginvestigasi kasus kecelakaan bus yang terjun ke sungai di objek wisata Guci
"Saat ini sedang menuju ke Guci, ada 2 orang investigator yang akan bekerja," ujar Ahmad Wildan, A.Td, M.Sc, Plt Ketua Sub Komite LLAJ KNKT.
KNKT sudah memiliki dugaan awal kecelakaan bus di Guci tersebut.
"Berdasarkan informasi penguji yang sudah berada di sana, anggapan adanya rem tangan dalam keadaan terkunci, on, artinya anggapan ada anak kecil merelease rem tangan tidak terbukti," ungkap pria yang berkantor di Jl. Medan Merdeka Timur, No.5, Gambir, Jakarta Pusat dilansir Gridoto.com.
:extract_focal()/https%3A%2F%2Ft-2.tstatic.net%2Fsumsel%2Ffoto%2Fbank%2Fimages%2FInilah-lokasi-kejadian-bus-pariwisata-yang-jatuh-di-Guci.jpg)
Ia menambahkan ketika bus diangkat, roda belakang dalam kondisi tidak bisa berputar.
"Artinya handbrake bekerja dengan baik," bilang pria berusia 54 tahun ini.
Dari informasi faktual tersebut, KNKT memiliki dugaan awal adanya energi potensial yang cukup mendorong bus sehingga bergerak.
"Energi potensial itu rumusnya massa dikali gravitasi dikali tinggi," jelasnya.
Faktanya, mobil ketika itu sedang dipanaskan, ada 35 penumpang yang masuk ke dalam bus.
Jumlah penumpang yang besar ini akan menambah berat massa bus.
Pihak KNKT, menurut Wildan juga akan memeriksa berapa grade (ketinggian) jalan dari titik bus parkir sampai jatuh.
"Kemampuan handbrake didesain mampu untuk menahan dorongan hingga grade 18 persen. Jadi nanti akan kami ukur, kalau melebihi angka maksimal ya wajar meluncur," bilangnya.
Menurut Wildan, dengan beban massa yang sedemikian besar dan adanya dugaan jalan yang menurun menimbulkan potensi energi yang mendorong bus hingga meluncur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar