Innalillahi, Ratusan Muslim Rohingya Dikhawatirkan Tewas akibat Terjangan Topan Mocha - inews - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image
demo-image

Innalillahi, Ratusan Muslim Rohingya Dikhawatirkan Tewas akibat Terjangan Topan Mocha - inews

Share This
Responsive Ads Here

 

Innalillahi, Ratusan Muslim Rohingya Dikhawatirkan Tewas akibat Terjangan Topan Mocha

4-5 minutes Topan Mocha menerjang Rakhine, Myanmar, pada Minggu (14/5) dikhawatirkan menewaskan ratusan Muslim Rohingya (Foto: Maxar via Reuters)

YANGON, iNews.id - Ratusan orang dikhawatirkan meninggal dunia akibat terjangan Topan Mocha yang melanda Negara Bagian Rakhine, Myanmar, akhir pekan lalu. Wilayah Rakhine dihuni banyak Muslim Rohingya. Upaya pengiriman bantuan oleh lembaga-lembaga kemanusiaan terhambat akibat rusaknya infrastruktur.

logo_20230120075449

SHOPEE BRAND FESTIVAL

Spesial Brand Festival! Selected Product diskon s/d 40%|Mall FLASH SALE|Dapatkan Cashback Spesial s/d 50%

LIHAT
KODE YSX

S & K 📅 31 May 2023

Angin berkecepatan 210 km per jam menyapu ibu kota Rakhine, Sittwe, pada Minggu (14/5/2023), menghancurkan banyak rumah serta memicu hujan deras yang menyebabkan banjir.

Baca Juga

topan

Penduduk Rakhine mengatakan, sedikitnya 100 orang tewas dan jumlah penduduk yang masih hilang lebih banyak lagi. Mereka belum mendapat bantuan apa pun.

Seorang penduduk Rakhine yang meminta namanya tak dipublikasikan dengan alasan keamanan, mengatakan kepada Reuters, Selasa (16/5/2023), lebih dari 100 orang Muslim Rohingya meninggal. Angka itu didapat berdasarkan penghitungan di beberapa desa yang dia kunjungi pasca-terjangan topan.

Baca Juga

Jokowi_Bacakan_3_Kesimpulan

Keterangan yang sama disampaikan warga di beberapa daerah lainnya kepada Reuters. Media online Myanmar Now juga melaporkan ratusan orang dikhawatirkan meninggal.

Serangan Topan Mocha kali ini merupakan yang terburuk di Myanmar sejak terjangan Nargis yang menewaskan hampir 140.000 orang pada 2008.

Baca Juga

myanmar_asean_reu

Bencana terbaru ini berlangsung di saat kondisi politik dan keamanan Myanmar tak menentu. Negara Asia Tenggara itu dilanda perang saudara pasca-kudeta pada Februari 2021. 

Pemerintah menerapkan pembatasan yang dampaknya sulit untuk mengetahui informasi secara langsung dari lokasi-lokasi terdampak bencana.

“Sulit untuk mendapatkan informasi yang akurat atau terkini yang juga membuat penanganan krisis menjadi lebih sulit,” kata Manny Maung, aktivis Human Rights Watch (HRW), dikutip dari Reuters, Selasa (16/5/2023).

Sementara itu media pemerintah Myanmar pada melaporkan pemimpin junta Min Aung Hlaing telah mengunjungi Sittwe untuk menilai kerusakan serta menyumbang dan memberikan instruksi penanganan bencana.

Editor : Anton Suhartono

Follow Berita iNews di Google News


Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arenanews

Berbagi Informasi

Media Informasi

Opsiinfo9

Post Bottom Ad

Pages