Kembali jadi Dirut Bulog, Budi Waseso Punya Kekayaan Rp13,44 Miliar - Merdeka

 

Kembali jadi Dirut Bulog, Budi Waseso Punya Kekayaan Rp13,44 Miliar

Budi Waseso. tira santia ©2022 Liputan6.com
Reporter : Anisyah Al Faqir

Merdeka.com - Budi Waseso kembali diberi kepercayaan menjabat sebagai Direktur Utama Perum Bulog. Hal itu diumumkan melalui akun instagram resmi perusahaan @perum.bulog.

Keputusan pengangkatan tersebut sesuai Salinan Surat Keputusan Menteri BUMN nomor SK-91/MBU/04/2023 tanggal 27 April 2023 Tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-anggota Direksi Perum BULOG.

Sebagai Direktur Utama Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Budi Waseso wajib melaporkan harta kekayaannya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) per 26 Januari 2023, Budi tercatat total harta kekayaannya sebesar Rp13,44 miliar.

Budi melaporkan total aset tanah dan bangunan yang dimiliki tercatat sebesar Rp3,35 miliar. KPK mencatat memiliki 13 aset tanah dan bangunan di sejumlah daerah, antara lain Jakarta Selatan, Depok, Bogor dan Sleman.

Sementara itu, aset berupa alat transportasi tercatat senilai Rp919,5 juta. Terdiri dari 13 kendaraan roda empat (mobil) dan 2 sepeda motor.

KPK mencatat, Budi memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp245 juta. Kas dan setara kas senilai Rp8,93 miliar. Sementara itu, Budi dilaporkan tidak memiliki catatan utang. Sehingga total harta kekayaannya sebesar Rp3,44 miliar.

Sebagai informasi, sebelum menjadi Dirut Perum Bulog, Budi Waseso merupakan anggota Kepolisian RI (Polri). Puncak kariernya, Budi menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Polri tahun 2015 menggantikan Suhardi Alius.

Selama dia menjabat sebagai Kepala Polri, banyak kasus korupsi yang diungkap. Tak hanya itu,dia juga pernah menjadi Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) menggantikan Anang Iskandar.

Budi Waseso kemudian diangkat menjadi Direktur Utama Perum Bulog pada 27 April 2018 menggantikan Djarot Kusumayakti. Selama menjadi Dirut Bulog, Budi Waseso kerap kali menyita perhatian publik dengan sejumlah kebijakannya, salah satunya sempat menolak impor beras.

(mdk/azz)

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya