Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured MUI NII Pilihan

    Mustopa, Pelaku Penembakan Kantor MUI Diduga Kelompok NII - Beritasatu

    9 min read

     

    Mustopa, Pelaku Penembakan Kantor MUI Diduga Kelompok NII

    Kamis, 4 Mei 2023 | 08:48 WIB
    Fana F Suparman / FFS
    Petugas Inafis memeriksa tempat kejadian perkara (TKP) penembakan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Menteng Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2023).
    Petugas Inafis memeriksa tempat kejadian perkara (TKP) penembakan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Menteng Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2023). (B Universe Photo / Joanito De Saojoao)

    Jakarta, Beritasatu.com - Mustopa NR (60), pelaku penembakan kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) diduga merupakan bagian atau pendukung kelompok Negara Islam Indonesia (NII). Dugaan itu disampaikan pendiri NII Crisis Center Ken Setiawan.

    Dikatakan Ken, Mustopa diduga pendukung NII AQ Hasan Baraja atau dikenal dengan kelompok Khilafatul Muslimin. Dijelaskan, NII AQ Hasan Baraja memakai bendera Khilafatul Muslimin yang pusatnya di Lampung. Dugaan itu mencuat lantaran penembakan kantor MUI yang dilakukan Mustopa terjadi saat MUI mengumumkan hasil penelitian terkait NII.

    "Jadi cuma wadahnya saja yang beda, isinya sama-sama tetap NII. Kebetulan penyerangan di kantor MUI itu bertepatan dengan pengumuman terkait dengan hasil penelitian MUI yang menjelaskan ada hubungan antara NII dan Pesantren Al Zaytun," kata Ken dalam keterangannya, Kamis (4/5/2023).

    Advertisement

    Dijelaskan, Abdul Qadir Hasan Baraja merupakan tokoh NII yang berafiliasi dengan kelompok terorisme. Hasan Baraja tercatat dua kali masuk bui lantaran terlibat dalam aksi terorisme di Indonesia, termasuk kasus bom Borobudur. Saat ini, Hasan Baraja ditahan di Polda Metro Jaya atas kasus kegaduhan setelah viral konvoi kelompok Khilafatul Muslimin beberapa waktu lalu. 

    Menurut Ken, Mustopa diduga meminta Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto dan MUI agar Hasan Baraja dibebaskan. Menurutnya, hampir semua anggota Khilafatul Muslimin menganggap telah terjadi kriminalisasi terhadap AQ Hasan Baraja.

    "Kebetulan MUI pada saat itu juga cukup keras mengkritik Khilafatul Muslimin, sehingga sasaran pelaku adalah ingin meminta keadilan kepada Kapolda Metro Jaya dan MUI terhadap pimpinan Khilafatul Muslimin yang dianggap mereka sebagai pihak yang terzalimi, berharap AQ Hasan Baraja bisa dibebaskan. Karena keinginan tidak terpenuhi akhirnya terjadilah penyerangan oleh pelaku di kantor MUI karena gelap mata," papar Ken. 

    Terkait surat Mustopa yang mengaku sebagai nabi, Ken menyatakan, hal itu juga sesuai dengan doktrin NII yang menganggap kenabian belum ditutup oleh Nabi Muhammad SAW. Dalam doktrin NII, nabi seperti seorang lurah, yang bisa saja orangnya meninggal tetapi jabatan akan terus berlanjut sampai kiamat.

    "Makanya para pengikut kelompok NII dan pecahan baru NII juga mengaku sebagai nabi baru," kata Ken. 

    Ken mengungkapkan, orang yang sudah bergabung dengan NII sangat berpotensi menjadi pelaku teroris. Dicontohkan, wanita yang ditangkap aparat lantaran menerobos Istana dengan membawa senjata api.

    "Jadi orang yang sudah bergabung ke NII itu hilang akal sehatnya, dibilang waras tetapi kejiwaaanya sakit, dibilang sakit jiwa tetapi kelihatan waras," jelas Ken.

    Ken berharap pemerintah dan aparat menindaklanjuti hasil temuan MUI dan Kemenag tentang NII dengan mengusut tuntas ajaran sesat dan menyesatkan.

    "Termasuk Pesantren Al Zaytun yang viral dengan mazhab baru Bung Karno dan Khilafatul Muslimin, sebab sampai kini ajarannya ternyata masih berkembang di masyarakat," katanya.

    Selain itu, Ken juga meminta pemerintah dan instansi terkait untuk memberikan perhatian kepada Lampung. Diungkapkan, Lampung saat ini seakan menjadi destinasi wisata bagi teroris. Mustopa diketahui merupakan warga Pesawaran Lampung. 

    Ken mengatakan, Lampung merupakan gerbang Pulau Sumatera. Selain itu, masyarakat Lampung sangat terbuka dan berprasangka baik kepada siapa pun. 

    "Pemerintah harus memberikan perhatian yang ekstra kepada kelompok tertentu dan edukasi kepada masyarakat mengenai interaksi sosial. Selain itu, wajib lapor kalau bisa diaktifkan kembali karena saat ini kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sekitar menurun," katanya.

    Saksikan live streaming program-program BTV di sini

    Bagikan

    BERITA TERKAIT

    PPATK Analisis Transaksi Ratusan Juta di Rekening Pelaku Penembakan Kantor MUI

    PPATK Analisis Transaksi Ratusan Juta di Rekening Pelaku Penembakan Kantor MUI

    NASIONAL
    Tim Forensik Tunggu Hasil Uji Lab untuk Ungkap Penyebab Kematian Pelaku Penembakan di MUI

    Tim Forensik Tunggu Hasil Uji Lab untuk Ungkap Penyebab Kematian Pelaku Penembakan di MUI

    MEGAPOLITAN
    Polisi Belum Pastikan Penyebab Kematian Penembak Kantor MUI

    Polisi Belum Pastikan Penyebab Kematian Penembak Kantor MUI

    MEGAPOLITAN
    Terpopuler, Penembakan Kantor MUI hingga Misteri Hilangnya Bayi di Pati

    Terpopuler, Penembakan Kantor MUI hingga Misteri Hilangnya Bayi di Pati

    NASIONAL
    Pelaku Penembakan di Kantor MUI Pernah Alami Gangguan Jiwa dan Dipasung

    Pelaku Penembakan di Kantor MUI Pernah Alami Gangguan Jiwa dan Dipasung

    NASIONAL
    Pelaku Penembakan di Kantor MUI Pernah Lakukan Perusakan Kantor DPRD Lampung

    Pelaku Penembakan di Kantor MUI Pernah Lakukan Perusakan Kantor DPRD Lampung

    NUSANTARA

    Pertemuan Partai Golkar dan PKB

    BERITA TERKINI

    Kebakaran Tebet, 85 Personel Gulkarmat Diturunkan

    Kebakaran Tebet, 85 Personel Gulkarmat Diturunkan

    MEGAPOLITAN 9 menit yang lalu
    KPK Terima 373 Laporan Gratifikasi Lebaran 2023, dari Voucher hingga Makanan

    KPK Terima 373 Laporan Gratifikasi Lebaran 2023, dari Voucher hingga Makanan

    NASIONAL 26 menit yang lalu
    Kurs Rupiah Hari Ini Menguat 80 Poin ke Rp 14.600

    Kurs Rupiah Hari Ini Menguat 80 Poin ke Rp 14.600

    EKONOMI 33 menit yang lalu
    Klinik Terapung Jangkau Warga Pesisir Terpencil di Sanggau

    Klinik Terapung Jangkau Warga Pesisir Terpencil di Sanggau

    NUSANTARA 34 menit yang lalu
    Ini Alasan Nikita Mirzani Mau Menikah dengan Antonio Dedola

    Ini Alasan Nikita Mirzani Mau Menikah dengan Antonio Dedola

    LIFESTYLE 38 menit yang lalu
    PPATK Analisis Transaksi Ratusan Juta di Rekening Pelaku Penembakan Kantor MUI

    PPATK Analisis Transaksi Ratusan Juta di Rekening Pelaku Penembakan Kantor MUI

    NASIONAL 40 menit yang lalu
    Investor Emas Cuan Besar Hari Ini, Harga Emas Antam Naik Rp 15.000

    Investor Emas Cuan Besar Hari Ini, Harga Emas Antam Naik Rp 15.000

    EKONOMI 47 menit yang lalu
    BMKG: Sebagian Wilayah Jakarta Dilanda Hujan Disertai Kilat

    BMKG: Sebagian Wilayah Jakarta Dilanda Hujan Disertai Kilat

    MEGAPOLITAN 50 menit yang lalu
    Tandang ke Brighton, MU Andalkan Marcus Rashford

    Tandang ke Brighton, MU Andalkan Marcus Rashford

    SPORT 1 jam yang lalu
    IHSG Merosot Lagi, Ini Penyebabnya

    IHSG Merosot Lagi, Ini Penyebabnya

    EKONOMI 1 jam yang lalu
    Infografik TextInfografik Penyelenggaraan Sidang Isbat 1 Syawal 1444 H
    B-FILES
    Perlu Terobosan Hukum Bongkar Transaksi Rp 189 T di Kemenkeu

    Perlu Terobosan Hukum Bongkar Transaksi Rp 189 T di Kemenkeu

    Komentar
    Additional JS