Wali Kota Semarang Apresiasi Toleransi Warga Sambut Biksu Jalan Kaki dari Thailand
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg2.beritasatu.com%2Fcache%2Fberitasatu%2F910x580-2%2F2023%2F05%2F1685259034-1600x900.webp)
Semarang, Beritasatu.com - Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengapresiasi toleransi warga dalam menyambut kedatangan 32 biksu jalan kaki dari Thailand ke Candi Borobudur.
"Ini adalah bagaimana menghormati kepada biksu thudong. Tadi pagi masuk dari perbatasan Kendal dan diterima teman-teman di Kecamatan Tugu," kata Ita, sapaan akrab Hevearita di Semarang, Minggu (28/5/2023) malam.
Wali Kota Semarang mengatakan, sambutan warga kepada para biksu merupakan bentuk ucapan selamat datang dari masyarakat Kota Semarang.
Menurut dia, masyarakat Semarang telah mempraktikkan salah satu pelajaran toleransi kepada umat beragama lain dalam kehidupan nyata secara baik, bukan sekadar teori.
"Salah satu wujud toleransi beragama diwujudkan secara nyata. Tidak hanya teori-teori. Tidak hanya saudara yang beragama Buddha saja yang hadir, tetapi dari agama-agama lain juga," kata Ita di sela penyambutan kedatangan biksu thudong di Wihara Adi Dharma Semarang.
Ia mengatakan tentang pentingnya menjaga toleransi. "Bagaimana berkumpulnya tokoh-tokoh agama, ada pendeta, FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama). Ini tentu menunjukkan bahwa Indonesia bisa menjaga toleransi bersama, guyub, gotong royong mengawal biksu dari Thailand," katanya.
Apalagi, kata dia, Kota Semarang pada tahun ini masuk dalam 10 besar kota toleran, yakni peringkat ketujuh atau naik dari tahun lalu yang hanya mampu bertengger di peringkat 11.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
"Ini jadi kebanggaan, bagaimana kita hidup berdampingan dan saling menjaga Bhinneka Tunggal Ika," katanya.
Ketua DPD Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Jawa Tengah Tanto Harsono juga berterima kasih karena para biksu tersebut sudah dijamu begitu memasuki Kota Semarang.
"Rasanya, di mana-mana sudah cukup welcome semua ya. Di sinipun kami cukup surprise karena sebelumnya mau di restoran. Kebetulan, Pak Camat bisa menampung dan menyediakan tempat, fasilitas," katanya.
Ia menjelaskan, para biksu tersebut memiliki tujuan pertama di Kota Semarang, yakni Wihara Adi Dharma dan bermalam sebelum melanjutkan perjalanan keesokan harinya.
"Ini hari pertama memasuki Semarang dengan tujuan pertama di Wihara Adi Dharma, Widoharjo. Di wihara ada upacara simpel ya. Ada 32 bante yang mengikuti ritual thudong," katanya.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar