Benarkah Orang yang Terkena Rabies Takut Air? Ini Penjelasannya
Jakarta, Beritasatu.com - Rabies adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang menyerang sistem saraf pusat. Salah satu mitos yang sering dikaitkan dengan rabies adalah kepercayaan bahwa orang yang terkena rabies takut air, kondisi ini juga dikenal dengan istilah "hidrofobia". Lantas, benarkah orang yang terkena rabies takut air?
Salah satu kasus rabies yang dilaporkan baru-baru ini ialah seorang balita perempuan di kabupaten Buleleng, Bali. Di dalam sebuah video yang tersebar di media sosial, terlihat balita itu tampak enggan minum air bahkan kejang-kejang.
Benarkah Orang Terkena Rabies Takut Air?
Takut air atau hidrofobia sebenarnya terkait dengan gejala rabies pada hewan, terutama anjing. Pada hewan yang terinfeksi rabies, gejala ini muncul karena adanya peningkatan aktivitas otot tenggorokan yang menyebabkan kesulitan menelan.
Oleh karena itu, hewan yang terkena rabies mungkin menunjukkan ketakutan atau reaksi yang tidak wajar terhadap air atau cairan. Namun, perlu diketahui bahwa takut air tidaklah menjadi gejala umum atau khas dari penyakit rabies pada manusia.
Pada manusia, gejala rabies meliputi demam, sakit kepala, kelelahan, kebingungan, dan gangguan neurologis seperti kesulitan tidur, kejang, atau halusinasi. Gejala ini seringkali berkembang menjadi masalah neurologis yang parah, seperti kejang, kelumpuhan, dan koma. Jadi, penting untuk diingat bahwa takut air bukanlah gejala utama dari penyakit rabies pada manusia.
Lebih penting lagi, daripada fokus pada takut air, lebih baik memahami bagaimana mencegah rabies. Rabies dapat menular melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi, terutama anjing, kucing, dan kelelawar. Untuk mencegah rabies, berikut beberapa langkah yang dapat diambil.
Cara Mencegah Rabies
1. Vaksinasi
Vaksinasi adalah cara yang paling efektif untuk mencegah rabies. Pastikan hewan peliharaan divaksinasi secara teratur sesuai dengan jadwal yang direkomendasikan oleh dokter hewan. Selain itu, jika terkena gigitan hewan yang dicurigai terinfeksi rabies, segera cari perawatan medis dan dapatkan vaksinasi rabies sesuai dengan petunjuk medis.
2. Hindari Kontak dengan Hewan Liar
Hindari kontak langsung dengan hewan liar yang dapat membawa rabies. Jika menemukan hewan liar yang terlihat sakit atau bermasalah, sebaiknya hubungi otoritas setempat atau dinas kesehatan hewan untuk menangani situasi tersebut.
3. Perhatikan Tanda-tanda Aneh pada Hewan Peliharaan
Jika hewan peliharaan menunjukkan perubahan perilaku yang mencurigakan, seperti agresi yang tidak biasa, ketakutan yang berlebihan, atau perubahan neurologis lainnya, segera konsultasikan dengan dokter hewan.
4. Hindari Kontak Langsung dengan Hewan yang Tidak Dikenal
Ketika berada di daerah yang dikenal memiliki kasus rabies, hindari kontak langsung dengan hewan yang tidak dikenal, termasuk anjing liar atau kelelawar. Jangan mencoba untuk memegang atau memberi makan hewan-hewan ini.
5. Jaga Kebersihan dan Sanitasi
Penting untuk menjaga kebersihan dan sanitasi lingkungan sekitar. Jangan biarkan limbah makanan menarik hewan liar ke tempat tinggal. Pastikan juga tempat sampah tertutup dengan rapat agar hewan tidak dapat mengaksesnya.
Mencegah rabies merupakan tindakan penting untuk melindungi kesehatan dan keselamatan kita. Selalu konsultasikan dengan tenaga medis atau dokter hewan terkait langkah-langkah yang perlu diambil untuk melindungi diri sendiri dan hewan peliharaan dari rabies.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Komentar
Posting Komentar