BI Perluas Literasi Keuangan UMKM Melalui SIAPIK By BeritaSatu

 

BI Perluas Literasi Keuangan UMKM Melalui SIAPIK

By BeritaSatu.com
beritasatu.com
June 5, 2023
Bank Indonesia
Bank Indonesia

Jakarta, Beritasatu.com - Bank Indonesia (BI) mendorong peningkatan literasi keuangan UMKM melalui pencatatan keuangan secara digital akan mendorong UMKM dalam mengakses pembiayaan, pasar, dan meningkatkan kapasitas produksi. Hal ini diwujudkan melalui peningkatan literasi pencatatan keuangan UMKM menggunakan Sistem Informasi Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan (SIAPIK).

BI bersinergi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbud Ristek) mendorong peningkatan literasi keuangan UMKM dalam memanfaatkan SIAPIK melalui komitmen yang dituangkan dalam bentuk Perjanjian Kerja Sama (PKS) sebagai implementasi nota kesepahaman yang telah dilakukan BI dan Perguruan Tinggi.

“UMKM perlu didorong untuk mampu meningkatkan kapasitasnya dalam manajemen keuangan sehingga mampu menganalisis kinerja keuangannya melalui pencatatan keuangan, salah satunya menggunakan aplikasi SIAPIK,” ucap Deputi Gubernur BI Juda Agung pada Rabu (7/6/2023).

Upaya BI dalam peningkatan akses pembiayaan UMKM dilakukan baik dari sisi supply maupun demand. Kebijakan Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM) utamanya untuk mendorong perbankan untuk menyalurkan pembiayaan inklusif dari sisi supply. Sementara dari sisi demand, Bank Indonesia memfasilitasi peningkatan kapasitas UMKM sehingga siap menerima pembiayaan. Adapun sinergi BI dengan Perguruan Tinggi dalam peningkatan literasi keuangan UMKM melalui SIAPIK tahun 2023 dilakukan dalam bentuk Training of Trainers (ToT), sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan kepada UMKM.

BI terus berupaya menggiatkan kampanye penggunaan SIAPIK melalui Kantor Perwakilan Dalam Negeri serta bersinergi dengan Kementerian dan Lembaga, termasuk dengan Perguruan Tinggi untuk mengakselerasi pemanfaatan SIAPIK. Hal ini sejalan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat. Melalui sinergi ini, BI berharap dapat memperbanyak jumlah serta meningkatkan kapasitas trainers maupun pendamping sebagai mentor bagi UMKM dalam melakukan pencatatan keuangan.

“Pada akhirnya diharapkan UMKM dapat naik kelas dan meningkatkan kontribusi nyata UMKM bagi perekonomian Indonesia,” kata Juda.

Dalam kesempatan tersebut BI melakukan penandatanganan PKS dengan beberapa Perguruan Tinggi, yaitu Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen dengan Politeknik Keuangan Negara STAN dan Universitas Trisakti, KPw BI Provinsi Sulawesi Selatan dengan Universitas Hasanudin, KPw BI Provinsi Kalimantan Selatan dengan Universitas Lambung Mangkurat, KPw BI Provinsi Jawa Tengah dengan Universitas Diponegoro, serta KPw BI Provinsi Sumatera Barat dengan Universitas Andalas.

Komitmen ini merupakan salah satu upaya BI untuk mengakselerasi target porsi pembiayaan perbankan kepada UMKM sebesar 30% pada tahun 2024 sebagaimana dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemdikbudristek, Nizam menyampaikan bahwa pihaknya terus mendorong akselerasi sinergi Perguruan Tinggi dengan Kementerian/Lembaga, industri, dan stakeholders lainnya untuk menjadikan Perguruan Tinggi lebih relevan dan bermakna bagi masyarakat dalam rangka mewujudkan SDM yang unggul, kompetitif, dan memajukan daya saing bangsa.

Saksikan live streaming program-program BTV di sini

Baca Juga

Komentar