Hadiri Sidang Mario Dandy, Jonathan Latumahina Beberkan Kondisi Terkini David Ozora
Jakarta, Beritasatu.com - Jonathan Latumahina ayahanda dari David Ozora menyaksikan secara langsung jalannya sidang perdana Mario Dandy Satriyo dan Shane Lukas di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Selasa (6/6/2023). Dalam sidang perdana ini, Mario Dandy dan Shane Lukas mendengarkan dakwaan jaksa penuntut umum atas perkara dugaan penganiayaan David Ozora.
Usai persidangan, Jonathan yang hadir didampingi kuasa hukum David Ozora, Mellisa Anggraini menyebut sejumlah catatan penting yang belum disampaikan JPU saat membacakan surat dakwaan terhadap Mario Dandy dan Shane Lukas.
"Kalau untuk dakwaan kita ada catatan yang sangat krusial, yang harus diketahui oleh masyarakat nanti detailnya sama Mellisa (Mellisa Anggraini) karena menurut kami yang tidak tersampaikan adalah hal yang sangat penting sehingga sampai terjadi penganiyayaan dengan pemberatan," jelas Jonathan saat ditemui awak media usai mengikuti sidang di ruang utama sidang PN Jaksel, Selasa (6/6/2023).
Lebih jauh, ia menyayangkan pernyataan seorang pakar hukum pidana Jamin Ginting yang menyebut kondisi David yang sudah pulih dianggap bisa memperingan hukuman Mario Dandy Satriyo. Pengurus pusat GP Anshor itu menyebut kondisi putranya saat ini belum sepenuhnya pulih.
"Kemudian, yang akan saya sampaikan di sini adalah terkait dengan kondisi anak saya yang kemarin sempet ada ahli hukum menyampaikan bahwa kondisi David yang sekarang itu akan memperingan (hukuman) adalah menginjak-injak logika," jelasnya.
Jonathan bersama kuasa hukum mengaku memiliki sejumlah bukti yang menunjukan kondisi David belum pulih sepenuhnya.
"Utamanya anak saya sampai hari ini belum pulih dan kita ada bukti-bukti yang mendukung hal tersebut salah satunya seperti yang disampaikan dari Dokter Yeremia Tatang di Mayapada, dan kita juga ada bukti dari fisioterapis David, sampai saat ini dia masih fisioterapi," tegasnya.
Jonathan membeberkan saat ini David Ozora hanya bisa berjalan kaki selama enam menit. Bahkan saat berjalan, David sempat terjatuh hingga harus menjalani operasi.
"Saat ini David sudah bisa berjalan tetapi endurance-nya hanya 6 menit. Jadi, dia kekuatan berjalannya 6 menit saja. Sudah jatuh berkali-kali paling parah kemarin tanggal 8 Mei sampai kakinya fraktur dan harus dipasang pen," ungkap Jonathan.
Kondisi itu disebut akibat dari trauma yang cukup dalam pada otak bagian luar sebelah kiri David yang mempengaruhi pusat keseimbangannya. Selain kondisi motorik, Jonathan juga menjelaskan bahwa kondisi kognitif David juga hingga saat ini belum pulih.
"Sedang yang kognitif anak saya sampai saat ini belum tahu warna belum bisa bedain ini warna apa merah, biru, hitam. Kemudian yang motorik juga sama, detik ini belum bisa mandi sendiri jadi kita ada home care sampai saat ini perawat yang 24 jam di rumah kemudian belum bisa memakai celana sendiri artinya dia membungkuk gini dia belum bisa," paparnya.
Jonathan dengan tegas mengatakan akan melawan siapa pun pihak yang menyebutkan bahwa penganiayaan yang dialami anaknya bukan penganiayaan berat.
"Jadi kalau ada yang bilang ini bukan penganiayaan berat, maka saya akan melawan. Ini bukan tentang anak saya tetapi logika kita dibodoh-bodohin dengan pernyataan-pernyataan ahli hukum lah apalah yang paling mengerti kondisi dia adalah dokter dan itu ada semua di Mellisa besok kita akan tunjukan saat persidangan," tegasnya.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Komentar
Posting Komentar