Ini Kata Demokrat soal Mimpi SBY Naik Kereta Bareng Jokowi dan Megawati
Jakarta, Beritasatu.com - Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Hinca Pandjaitan mencoba menafsirkan cuitan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Twitter yang bermimpi naik kereta bersama Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo. Hinca mengartikan cuitan tersebut sebagai pesan dari SBY terkait penyerahan estafet kepemimpinan dari Presiden Joko Widodo ke presiden terpilih nantinya.
Hince lalu mengenang momen penyerahan estafet kepemimpinan dari Presiden SBY ke Presiden Jokowi pada tahun 2014. Hinca ingat bagaimana ia memberikan saran kepada SBY untuk mengakhiri masa jabatannya sebagai presiden dengan 'soft landing'.
"Saya menyebut satu istilah yang sederhana, tapi kena betul dengan beliau (SBY, Red). Saya bilang, 'Pak, kita harus soft landing'. Jadi seperti sedang terbang lalu harus landing dan itu harus soft landing," ungkap Hinca saat dijumpai di Komplek Parlemen, Senayan, Selasa (20/6/2023).
Hinca menafsirkan cuitan SBY seperti memberi pesan kepada Presiden Jokowi untuk memberikan ruang kepada presiden berikutnya, dan selanjutnya Presiden Jokowi pulang kembali ke kampung halaman sebagai rakyat bersama SBY dan Megawati.
"Saya membacanya dengan apa yang saya jelaskan background-nya itu, maka baik sekali bila Pak Jokowi memberi ruang yang bagus kepada siapapun nanti calon presiden pengganti yang ke-8. Beliau keluar dari istana dan kembali, katakan ke Solo, tapi kemudian menjumpai Pak SBY. Wajar, ada alasannya karena seniornya atau lebih tua, kan wajar yang muda mendatangi yang tua," jelasnya.
"Dari situ mereka pergi ke Teuku Umar, wajar, karena Ibu Mega lebih senior daripada Pak SBY dan Pak Jokowi dan dari situ mereka pergi ke Gambir naik kereta api, karena Pak SBY itu suka sekali naik kereta api. Karena saya berkali-kali menemani beliau naik kereta api, lalu turun di Yogyakarta, yang satu Ibu Mega misalnya ke Blitar, Pak Jokowi ke Solo, Pak SBY ke Pacitan bersama rakyat, indah sekali," sambungnya.
Hinca menganggap cuitan SBY soal mimpi naik kereta api ke arah Jawa Tengah dan Jawa Timur tak mengisyaratkan tentang ciri-ciri calon presiden tertentu. Ia menilai cuitan tersebut menjelaskan bagaimana seorang negarawan kembali menjadi rakyat.
"Karena semua pemimpin ada masanya, karena semua masa ada pemimpinnya, itu yang saya tangkap dari pesan yang disampaikan tadi," jelasnya.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sebelumnya pada Senin (19/6/2023), SBY ngetweet tentang hubungannya dengan Megawati Soekarnoputri, dan Presiden Jokowi. SBY awalnya menuliskan mimpinya dijemput Jokowi untuk bersama-sama menjemput Megawati, lalu ke Stasiun Gambir.
"Saya bermimpi, di suatu hari Pak Jokowi datang ke rumah saya di Cikeas untuk kemudian bersama-sama menjemput Ibu Megawati di kediamannya. Selanjutnya kami bertiga menuju Stasiun Gambir," tulis SBY di akun Twitter @SBYudhoyono yang dikutip Beritasatu.com, Senin (19/6/2023).
Di Stasiun Gambir, lanjut SBY, sudah menunggu Presiden ke-8 RI dan telah membelikan karcis kereta api Gajayana ke arah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Karena masih ada waktu, sejenak mereka berempat minum kopi sambil berbincang-bincang santai.
"Setelah itu, kami bertiga naik kereta api Gajayana yang siap berangkat ke tujuan. Di perjalanan, kami menyapa rakyat Indonesia dengan hangat. Rakyat yang pernah kami pimpin dengan penuh kesungguhan hati. Memimpin bangsa yang tak pernah sepi dari tantangan," tulis Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu.
SBY melanjutkan,"Sampai di Solo, Pak Jokowi dan saya turun dari kereta. Pak Jokowi kembali ke kediamannya, saya terus ke Pacitan dengan bus. Sedangkan Ibu Megawati melanjutkan perjalanan ke Blitar untuk berziarah ke makam Bung Karno."
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Komentar
Posting Komentar