Mengenal Metode Sunat Klamp yang Aman dan Direkomendasikan untuk Segala Usia

JAKARTA, iNews.id - Ada sejumlah metode sunat yang digunakan sejak dulu sampai sekarang. Salah satu yang cukup populer yakni metode sunat klamp.
Sunat klamp atau teknik klamp merupakan metode sirkumsisi yang menggunakan alat khusus berupa tabung plastik atau alat jepit dengan bahan logam (clamp). Inu berfungsi untuk menjepit kulit di bagian ujung penis.
Kupon Shopee
- Total Quota: 25
- Short T&C: Cashback 15%, Min. Spending Rp275,000, Max Cashback Rp50,000
- Payment: ShopeePay/Shopee PayLater
- Validity: until 16 July 2022
- All user
LIHAT
KODE TM3
S&K 📅 16 Jul 2023
Baca Juga
Dokter spesialis bedah saraf, dr Mahdian Nur Nasution, SpBs mengatakan, metode sunat jenis ini cukup aman, dan minim resiko jika dibandingkan dengan metode laser. Hal itu dipaparkannya dalam acara Morning Update di iNews, Jumat (2/6/2023).
“Teknik ini aman karena tidak menimbulkan resiko luka bakar, tidak perlu dijahit dan anak bisa langsung beraktivitas. Selain itu, resiko infeksi dan amputasinya kecil,” kata dr Mahdia saat ditemui di studio 2 iNews, Jakarta.
Baca Juga
Dokter Mahdian juga menambahkan bahwa sunat klamp memiliki banyak kelebihan, aman, serta direkomendasikan oleh World Health Organization (WHO).
“Kenapa direkomendasikan, karena dia bersifat disposable (sekali pakai buang), artinya steril. Kemudian tidak menularkan infeksi antara satu pasien dan pasien lainnya,” jelas dia.
Baca Juga
Sunat menggunakan teknik klamp secara estetik atau kosmetik dianggap lebih bagus karena mudah menghentikan pendarahan dan tidak ada bekas benangnya. Di samping itu, alat klamp juga bisa disesuaikan dengan ukuran yang dibutuhkan, mulai dari anak-anak hingga pasien dewasa.
Mengingat sebagian besar pasien sunat adalah anak-anak, ada peran atau tugas orang tua untuk membantu sang anak selama masa sunat menggunakan klamp. Sebab, penting untuk menjaga kehigienisan area vital.
Baca Juga
“Karena pasien kebanyakkan anak-anak jadi tugas org tua seperti habis pipis harus disiram, kalau keringetan harus mandi,” ujar dr Mahdian.
Selain itu, teknik ini bisa memudahkan pasiennya langsung menggunakan celana, sehingga tidak ada hambatan saat beraktivitas. Namun, mungkin teknik ini sedikit menimbulkan ketidaknyamanan karena ada alat yang menempel di bagian alat vital.
Editor : Siska Permata Sari
Follow Berita iNews di Google News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar