Pasukan TNI Gerebek Sarang Perampok, Temukan Banyak Wanita Cantik Ditawan
Merdeka.com - Kepala Staf Resimen Divisi II Mayor Alex Evert Kawilarang menumpas gerombolan perampok di Cibarusah Bogor. Aksi para perampok itu sudah sangat meresahkan warga.
Kawilarang mulai bertugas di Bogor pada Bulan Januari 1946. Mayor Jenderal Didi Kartasasmita sudah membriefingnya tentang masalah di wilayah tersebut. Selain laskar-laskar yang kerap bertempur satu sama lain, gerombolan perampok juga merajalela.
Benar saja, baru dua hari bertugas, dia mendapat laporan. gerombolan perampok di Cibarusah merebut kekuasaan dari aparat pemerintahan di wilayah tersebut.
Mereka juga berhasil menduduki kantor polisi dan melucuti para petugas di sana.
Mengepung Perampok
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fcdns.klimg.com%2Fmerdeka.com%2Fi%2Fw%2Fnews%2F2023%2F06%2F16%2F1560950%2Fpaging%2F540x270%2Fmengepung-perampok.jpg)
Kawilarang segera bergerak dengan satu regu pasukan dari detasemen markas. Dibantu beberapa orang laskar dan perwira.
Kawilarang kemudian bertemu Mayor Oking dan mendapat informasi tambahan soal kekuatan para perampok tersebut. Rupanya tidak hanya kantor, tapi seluruh komplek asrama polisi telah mereka kuasai.
"Pada malam hari, kami mengepung perampok-perampok itu, asrama kami tingkar," demikian ditulis dalam biografi AE Kawilarang, Untuk Sang Merah Putih yang ditulis Ramadhan KH.
Sebenarnya bisa saja mereka langsung menyergap malam itu. Tapi Kawilarang memilih beraksi saat fajar menyingsing.
Pukul 05.30 WIB, rentetan tembakan dari pasukan TNI mulai terdengar. Para perampok berusaha membalas, namun dalam waktu singkat mereka dikalahkan.
Advertisement
Wanita Cantik Ditawan di Asrama
Kebanyakan perampok berhasil ditangkap atau menyerah, namun ada satu-dua yang berhasil meloloskan diri. Asrama polisi pun berhasil dikuasai kembali. Gerombolan itu ditumpas.
Kawilarang memeriksa markas perampok. Yang mengejutkan perwira TNI itu, selain harta, mereka menemukan banyak wanita cantik di asrama. Rupanya para wanita itu ditawan para perampok itu. Mereka dipaksa melayani napsu para bandit.
"Yang mengagetkan adalah wanita-wanita cantik yang tinggal di rumah itu, rupanya mereka dikuasai perampok," kata dia.
Para wanita itu segera dilepaskan. Sementara para perampok itu digiring ke markas tentara di Dramaga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar