Penyebab Tabrakan 3 Kereta Api di India: Diduga Ada Kesalahan Sinyal yang Picu Kereta Keluar Jalur
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fcdn-2.tstatic.net%2Fbali%2Ffoto%2Fbank%2Fimages%2FIndia-kecelakaan-kereta-api.jpg)
TRIBUN-BALI.COM – Penyebab Tabrakan 3 Kereta Api di India: Diduga Ada Kesalahan Sinyal yang Picu Kereta Keluar Jalur
Kecelakaan maut yang melibatkan tiga kereta api bertabrakan di India kini telah diketahui penyebabnya.
Penyebab terjadinya insiden maut itu telah dirilis oleh Kementerian Perkeretaapian India.
Dilansir dari Tribunnews, kecelakaan kereta di India itu disebabkan oleh adanya kesalahan sinyal lalu lintas elektronik.
Sehingga hal tersebut memicu kereta api untuk berpindah jalur dari yang semestinya.
Akibatnya, kereta Coromandel Express keluar jalur dan menabrak kereta barang yang diparkir di dekatnya.
Kemudian, kereta Yesvantpur-Howrah Express yang datang dari arah yang berlawanan, menabrak 2 kereta itu.
Selain merilis penyebab kecelakaan, Pemerintah negara bagian Odisha, India, juga merevisi jumlah korban.
Pada Minggu 4 Juni 2023 pagi, mereka menyebutkan jumlah kematian lebih dari 300 orang, kemudian direvisi menjadi 275 orang, dikutip dari NPR.
Kesalahan Sinyal Picu Kereta Keluar Jalur
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fcdn-2.tstatic.net%2Fbali%2Ffoto%2Fbank%2Fimages%2FKereta-api-kecelakaan.jpg)
Jaya Verma Sinha, seorang pejabat senior perkeretaapian, mengatakan penyelidikan awal mengungkapkan sinyal diberikan kepada Coromandel Express berkecepatan tinggi untuk berjalan di jalur utama.
Namun, sinyal itu kemudian berubah dan kereta malah memasuki jalur melingkar yang berdekatan dengan kereta barang yang diparkir di sana.
Tabrakan itu membalikkan gerbong Coromandel Express ke trek lain.
"Kondisi ini menyebabkan kereta Yesvantpur-Howrah Express yang masuk dari sisi berlawanan juga tergelincir," katanya.
"Kereta penumpang yang mengangkut 2.296 orang tidak melaju terlalu kencang," katanya.
Kereta yang membawa barang sering diparkir di jalur lingkar yang berdekatan sehingga jalur utama aman untuk kereta yang lewat.
Meski telah diungkap penyebab kecelakaan kereta itu, otoritas India tetap melanjutkan penyelidikan terperinci untuk mengungkapkan apakah kesalahan pada sinyal itu disebabkan oleh manusia atau teknis.
"Sistem ini 99,9 persen bebas dari kesalahan. Tapi 0,1 persen kemungkinan selalu ada kesalahan," kata Verma.
“Itu seharusnya anti-rusak, anti-kesalahan. Ini namanya sistem failsafe, kalaupun gagal sinyalnya akan menyala merah dan kereta akan berhenti,” katanya.
“Namun, seperti yang diduga, ada semacam masalah dalam sistem,” lanjutnya.
Ketika menjawab pertanyaan apakah kecelakaan itu bisa menjadi kasus sabotase, dia berkata, "Tidak ada yang dikesampingkan."
Proses Perbaikan Rel Kereta Api
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fcdn-2.tstatic.net%2Fbali%2Ffoto%2Fbank%2Fimages%2FKecelakaan-kereta-di-India.jpg)
Pada Minggu 4 Juni 2023, beberapa gerbong yang hancur dan terbalik masih berada di lokasi kecelakaan di jalur kereta di Distrik Balasore, Negara Bagian Odisha, India.
Pekerja kereta api mulai bekerja untuk memperbaiki rel kereta yang rusak.
Seorang kru dengan ekskavator sedang membersihkan lumpur dan puing-puing untuk membersihkan lokasi kecelakaan.
Lebih dari 1.000 penyelamat telah bekerja sejak kecelakaan terjadi pada Jumat (2/6/2023) untuk mencari korban selamat setelah tabrakan, dikutip dari The Guardian.
Pada Minggu 4 Juni 2023, setelah operasi selesai dan semua jenazah yang tersisa ditarik dari reruntuhan, proses pembersihan gerbong yang rusak dimulai.
“Semua jenazah telah dipindahkan. Target kami adalah menyelesaikan pekerjaan restorasi pada Rabu pagi agar kereta dapat mulai berjalan di jalur ini,” kata Ashwini Vaishnaw, Menteri Perkeretaapian India, saat mengunjungi lokasi tabrakan, Minggu 4 Juni 2023.
Kesaksian Penumpang Selamat
Seorang penumpang yang selamat mengaku terbangun dan tersentak saat kereta yang ditumpanginya tergelincir.
Hal ini menyebabkan sekitar 15 orang menimpa dirinya.
"Saya berada di bagian bawah tumpukan. Tangan saya terluka, sangat sakit, juga bagian belakang leher saya," kata penumpang yang enggan disebutkan namanya itu, dikutip dari CNN.
"Ketika keluar dari kereta, saya melihat seseorang kehilangan tangan, seseorang kehilangan anggota tubuh, wajah seseorang rusak," tambahnya.
Umumkan Masa Berkabung
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fcdn-2.tstatic.net%2Fbali%2Ffoto%2Fbank%2Fimages%2FKecelakaan-Kereta-Api-di-india-2-Juni-2023.jpg)
Pemerintah Odisha, India mengumumkan masa berkabung pada Sabtu 3 Juni 2023 buntut insiden tabrakan kereta di distrik Bahanaga yang menewaskan 288 orang pada Jumat 2 Juni 2023.
Gubernur Odisha, Naveen Patnaik, pun meminta kepada masyarakat untuk tidak menggelar acara perayaan apapun pada hari ini.
Informasi ini diumumkan diketahui dari cuitan di akun Twitter Pemerintah Odisha, @IPR_Odisha.
"Pengumuman Penting:
Terkait terjadinya insiden tragis kecelakaan kereta api di Bahanaga, Gubernur Odisha, Sri Naveen Patnaik mengumumkan adanya masa berkabung pada hari ini.
Sehingga tidak ada perayaan yang digelar pada 3 Juni di seluruh daerah," tulis Pemerintah Odisha.
Insiden kecelakaan terjadi di dekat stasiun Bahanaga Bazaar di distrik Balasore pada Jumat sekitar pukul 19.00 waktu setempat.
Adapun tabrakan terjadi ketika kereta Coromandel Bengaluru-Howrah Express keluar dari jalur dan menabrak kereta barang di stasiun Bahanaga.
Menurut keterangan petugas, masih banyak penumpang yang terperangkap di dalam kereta tersebut.
Sekitar 200 ambulans dan 45 tim kesehatan diterjunkan untuk menangani para korban.
Di sisi lain, 50 dokter juga telah dikerahkan.
Komisioner Penanggulangan Bencana Odisha, Satyabrata Sahoo, mengungkapkan seluruh rumah sakit pemerintah dan swasta di Odisha akan dijadikan tempat merawat korban.
Kompensasi untuk Korban
Menteri Perkeretaapian India, Ashwini Vaishnaw, mengumumkan adanya kompensasi bagi korban insiden tabrakan kereta tersebut.
Dalam cuitannya, korban meninggal dunia memperoleh kompensasi sebesar 1 juta rupee atau setara Rp180 juta.
Sedangkan korban luka berat diberi kompensasi senilai 200 ribu rupee atau Rp36 juta.
Lalu, untuk korban luka ringan mendapatkan 50 ribu rupee atau Rp9 juta.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul India: Kesalahan Sinyal Picu Tabrakan Kereta setelah Keluar Jalur, 275 Orang Tewas,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar