PSHT dan Brajamusti Minta Maaf atas Insiden Tawuran di Yogyakarta
PSHT dan Brajamusti menyesal atas tawuran di taman siswa Yogyakarta. CNN Indonesia/Tunggul
Yuk, daftarkan email jika ingin menerima Newsletter kami setiap awal pekan.
Jakarta, CNN Indonesia --
Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan kelompok suporter pendukung klub PSIM Yogyakarta, Brajamusti, meminta maaf atas insiden tawuran yang terjadi di Mergangsan, Kota Yogyakarta, Minggu (4/6) malam.
Ketua Cabang PSHT Bantul Tri Jaka Santosa mengatakan, pihaknya dan Brajamusti telah sepakat duduk bersama menyusul kejadian penganiayaan di sebuah villa, daerah Parangtritis, Bantul yang melibatkan simpatisan kedua kelompok, Minggu (28/5) lalu.
Pihaknya juga telah meminta para anggota PSHT untuk menahan diri dan tetap menjaga situasi kondusif di wilayah DIY. Bagaimanapun, gesekan tetap tak terelakkan.
"Atas kejadian itu saya pertama minta maaf kepada Bapak Gubernur. Kedua kepada masyarakat Jogja, saya betul-betul minta maaf karena ini di luar kemampuan kami dan saya sudah berusaha membendung. Jangan sampai terjadi permasalahan di wilayah hukum Yogyakarta. Tapi saya tidak kuasa, mungkin ini adalah kehendakNya," kata Tri Jaka di Mapolda DIY, Senin (5/6).
Pertemuan dengan Brajamusti yang difasilitasi Polda DIY pascatawuran tadi malam, telah berujung keputusan damai antara kedua kelompok. Oleh karena itu, Tri Jaka meminta agar tak ada anggota PSHT dari luar daerah masuk ke wilayah DIY untuk mengganggu ketenteraman.
"Saya juga minta maaf kepada saudara-saudara ku pengurus Brajamusti dan semua warga Brajamusti saya minta maaf yang sebesar-sebesarnya. Sekali lagi untuk warga (PSHT) yang di luar DIY saya mengimbau jangan masuk di Jogja," pesannya.
"Dengan pihak BI sudah sepakat tidak ada masalah dan baik PSHT maupun Brajamusti adalah sama-sama saudara karena mereka semua bernaung di PSHT dan Brajamusti," tutupnya.
Baskara dari Biro Hukum Brajamusti mewakili kelompoknya juga menyampaikan minta maaf atas kejadian tawuran di Kota Yogyakarta. Dia mengimbau kepada para Brajamusti untuk tetap tenang, menjaga kondusivitas, serta menjalin persaudaraan dengan PSHT.
'Kami mau mengucapkan mohon maaf yang sebesar-sebesarnya khususnya kepada rakyat Jogja, kepada PSHT seluruhnya, bahwa dalam kesempatan ini kami mau menyampaikan bahwa kita semua sudah berdamai, kita sudah sepakat untuk seduluran selawase seperti yang disampaikan oleh bapak Tri Jaka tadi," imbuh Baskara di Mapolda DIY, Sleman.
Sebelumnya diberitakan, tawuran antar kelompok terjadi di Jalan Tamansiswa, Mergangsan, Kota Yogyakarta, Minggu (4/6) petang. Salah satu titik bentrok yang terpantau adalah di selatan Lapas II A Yogyakarta. Batu-batu hingga berbagai macam pecahan kaca terlihat nampak berserakan di jalanan aspal.
Ratusan personel kepolisian dari Sabhara hingga Brimob hingga pukul 20.00 WIB kurang tadi masih berjaga di lokasi. Toko-toko di sekitar terlihat tutup, termasuk SPBU Sentul.
Setelahnya, polisi menyatakan bahwa kejadian tawuran ini menyangkut peristiwa penganiayaan yang melibatkan simpatisan PSHT dan Brajamusti di sebuah villa, daerah Parangtritis, Bantul, Minggu (28/5) silam.
Kasus ini telah diproses hukum, di mana tiga orang telah ditetapkan sebagai tersangka. Polisi menyebut tawuran terjadi setelah simpatisan PSHT mendatangi salah satu lokasi Brajamusti saat pertemuan antardua kelompok berlangsung di lain tempat. Polda DIY masih mendalami pemicu dari bentrokan ini.
(kum/DAL)
Saksikan Video di Bawah Ini:
Komentar
Posting Komentar