Rusia Dituding Habisi Ribuan Pasukan Tentara Bayaran Wagner - Kumparan

 

Rusia Dituding Habisi Ribuan Pasukan Tentara Bayaran Wagner

Founder perusahaan militer swasta Wagner, Yevgeny Prigozhin Foto: REUTERS
Founder perusahaan militer swasta Wagner, Yevgeny Prigozhin Foto: REUTERS

Founder dan kepala tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin, menuding militer Rusia telah membunuh setidaknya 2 ribu pasukan mereka. Wagner adalah sebuah perusahaan militer swasta yang berbasis di Saint Petersburg, Russia.

Dilansir Reuters, dalam serangkaian pernyataan di Telegram resminya, Prigozhin menyebut tindakan itu sebagai sebuah "kejahatan yang harus dihentikan".

"Mereka (militer Rusia) menghancurkan pasukan kami, yang menghancurkan kehidupan puluhan ribu tentara Rusia, akan dihukum. Saya mintar agar tidak ada yang memberikan perlawanan," kata Prigozhin dilansir Reuters, Sabtu (24/6).

Sementara itu, pihak Rusia langsung menyanggah tudingan tersebut. Kementerian Pertahanan Rusia dengan cepat mengeluarkan pernyataan yang menyebut tuduhan Prigozhin ini "tidak sesuai dengan kenyataan dan merupakan informasi provokasi".

Rusia juga menuduh ucapan Prigozhin itu sebagai bentuk seruan pemberontakan bersenjata. Kremlin mengabarkan, Presiden Rusia Vladimir Putin juga telah mendengar kabar ini dan tengah menyiapkan langkah-langkah yang perlu diambil.

Founder perusahaan militer swasta Wagner, Yevgeny Prigozhin Foto: REUTERS
Founder perusahaan militer swasta Wagner, Yevgeny Prigozhin Foto: REUTERS

Prigozhin sebenarnya sudah berbulan-bulan secara terbuka mengkritik dan menyebut Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, dan jenderal top Rusia, Valery Gerasimov, tidak kompeten. Namun Jumat lalu, kritikannya semakin tajam dengan mengatakan bahwa alasan Kremlin menyerang Ukraina hanya didasarkan pada kebohongan yang dibuat oleh petinggi tentara saja.

"Menteri Pertahanan telah memerintahkan agar dua ribu jenazah disimpan, disembunyikan agar tidak terlihat kerugiannya. Ada 25 ribu personel kami, dan kami akan mencari tahu mengapa kekacauan ini terjadi di negeri ini," ungkap Prigozhin di Telegramnya.

Dalam sebuah video yang diunggah di saluran Telegram Wagner, terlihat sebuah tulisan yang menyebut ada serangan rudal yang diluncurkan ke kamp-kamp pasukan Wagner. Ada banyak korban yang jatuh, dan menurut saksi mata, serangan itu dilakukan dari belakang atau oleh militer Rusia sendiri.

Mantan komandan Wagner yang sudah pindah ke Prancis saat Rusia mulai menginvasi Ukraina, Marat Gabidullin, menilai bahwa para pejuang Wagner kemungkinan besar akan mendukung Prigozhin. Saat ini, Wagner diklaim memiliki total lebih dari 50 ribu pasukan.

"Tentu saja mereka akan mendukungnya, dia (Prigozhin) adalah pemimpin mereka. Mereka tidak akan ragu [untuk melawan tentara nasional Rusia] jika ada yang menghalangi mereka," tegas Gabidullin.

Baca Juga

Komentar