Bos Wagner Klaim Punya Pasukan 25 Ribu, Jamin Tak Akan Kudeta Moskow - detik

 

Bos Wagner Klaim Punya Pasukan 25 Ribu, Jamin Tak Akan Kudeta Moskow

By Arief Ikhsanudin
detikcom
June 23, 2023
Foto: Yevgeny Prigozhin
Foto: Yevgeny Prigozhin
Jakarta -

Kepala kelompok tentara bayaran Wagner Rusia, Yevgeny Prigozhin, menyampaikan mereka mencari keadilan usai pasukanya diserang oleh diduga tentara Rusia. Prigozhin menjamin dia tak akan melakukan kudeta.

Dilansir dari AFP, Sabtu (24/6/2023), dia mengklaim memiliki 25.000 tentara di bawah komandonya dan mendesak orang lain untuk bergabung melawan petinggi militer Moskow.

"Ada 25.000 dari kami dan kami akan menyelidiki mengapa ada pelanggaran hukum total di negara ini," kata Yevgeny Prigozhin dalam pesan audio, mendesak warga Rusia untuk bergabung dengan pasukannya.


Selain itu, Prigozhin mengatakan seruannya untuk mengesampingkan kepemimpinan militer Rusia itu bukanlah upaya untuk menggulingkan pemerintah melainkan upaya untuk memulihkan "keadilan".

"Ini bukan kudeta militer, tetapi pawai keadilan, tindakan kami tidak mengganggu pasukan dengan cara apa pun," kata Yevgeny Prigozhin, 62 tahun, dalam sebuah pernyataan di media sosial.

Wagner Klaim Telah Diserang

Diketahui, sebelumnya Wagner adalah tentara bayaran pendukung Presiden Rusia Vladimir Putin. Namun, terjadi ketegangan antara Wagner dengan militer Rusia dan kabar terbaru Prigozhin menyebut kamp-kamp mereka diserang dan dibunuh oleh tentara Rusia.

Kami siap memberikan kelonggaran kepada kementerian pertahanan, menyerahkan senjata kami," kata Yevgeny Prigozhin dalam pesan audio yang dikeluarkan oleh juru bicaranya.


"Hari ini, melihat bahwa kami belum dipatahkan, mereka melakukan serangan rudal di kamp belakang kami."

Yevgeny Prigozhin bersumpah untuk "menghentikan" kepemimpinan militer tertinggi Moskow dan meminta Rusia untuk tidak melawan pasukannya.

"Dewan komandan PMC Wagner telah membuat keputusan -- kejahatan yang dibawa oleh kepemimpinan militer negara harus dihentikan," kata Yevgeny Prigozhin.


Sementara itu, kepemimpinan militer Rusia pada membantah klaim kelompok tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin, bahwa mereka telah memerintahkan serangan terhadap pasukannya.

Kementerian pertahanan Rusia mengatakan bahwa pernyataan itu "tidak sesuai dengan kenyataan", menyebutnya sebagai "provokasi".

"Angkatan bersenjata Rusia terus melakukan misi tempur" di Ukraina, tambah kementerian itu.

Simak Video: Momen Mencekam Serangan Drone Rusia Hujani Kota-kota di Ukraina

Baca Juga

Komentar