12 Tiang Listrik Ambruk Akibat Banjir Lahar Hujan Semeru
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg2.beritasatu.com%2Fcache%2Fberitasatu%2F960x620-3%2F2023%2F07%2F1688803154-828x461.webp)
Lumajang, BeritaSatu.com - Belasan tiang saluran udara menengah (SUTM) ambruk akibat diterjang banjir lahar hujan Gunung Semeru beberapa waktu lalu.
Bahkan, salah satu titik lokasi tiang yang ambruk di Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro cukup membahayakan. Kabel tiang listrik terpental hampir menimpa rumah warga.
“Kemarin saya nyaris mau ketimpa tiang, makanya sampai sekarang masih takut kalau mau lewat sini,” ujar Ani Lestari, salah seorang warga Desa Kloposawit saat ditemui, Senin (10/7/2023).
Tercatat, setidaknya terdapat 12 tiang SUTM yang ambruk di wilayah Kecamatan Candipuro dan Pronojiwo. Akibat peristiwa itu, sebanyak 134 gardu dengan total 34.783 pelanggan PLN terdampak. Sejumlah permukiman warga juga sempat mengalami pemadaman.
Atas dampak tersebut, pihak PLN telah menerjunkan 78 personel gabungan, 3 unit mobil crane, serta 11 unit mobil teknik untuk melakukan evakuasi sekaligus memperbaiki jaringan listrik.
“Jadi dampak dari banjir semeru ada 12 jaringan tegangan kita terdampak hanyut aliran lahar untuk pelanggan terdampak total 34.783 ada 134 gardu kalau personil kita gabungan ada 78 personil gabungan di wilayah sekitar Jember,” ujar Manager Kepala UPT Kantor PLN Tempeh, Tandi Saputro.
Menurutnya, susahnya medan untuk akses titik lokasi tiang ambruk tersebut hingga kini masih menjadi kendala. Terlebih cuaca hujan yang masih terjadi juga menjadi hambatan petugas saat melakukan perbaikan.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar