Pilihan

3 Alasan Bangkai Titanic Tak Mungkin Diangkat ke Permukaan -detik

 

3 Alasan Bangkai Titanic Tak Mungkin Diangkat ke Permukaan

By Fino Yurio Kristo
detikcom
July 3, 2023
Bangkai kapal Titanic dalam citra 3 Dimensi. Foto: Atlantic Productions/Magellan
Bangkai kapal Titanic dalam citra 3 Dimensi. Foto: Atlantic Productions/Magellan
Jakarta-

Titanic karam pada tahun 1912 dan bangkainya baru ditemukan pada tahun 1985. Pertanyaannya, mengapa bangkai Titanic itu tidak diangkat ke permukaan? Sebenarnya, berbagai pihak ingin bangkai itu diangkat, tapi tidak memungkinkan karena satu dan lain hal. Berikut sebagian alasannya, dikutip detikINET dari Insider, Senin (3/7/2023):

Titanic adalah tempat pemakaman

Sekitar 1.500 orang tewas dalam tenggelamnya Titanic. Setelah kapal tenggelam, ditemukan lebih dari 300 mayat. Adapun korban lain mungkin tersapu lebih jauh dari lokasi oleh arus bawah laut, sementara yang lain tenggelam bersama kapal. Mereka tak pernah terlacak.

Untuk itu, pemerintah Amerika Serikat dan Inggris sepakat menjadikan bangkai Titanic sebagai situs memorial. "NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration) mengakui situs bangkai Titanic sebagai memorial maritim," sebut NOAA. Maka situs itu harus dipelihara dan dibiarkan, tidak untuk diangkat.

Pada tahun 2020, RMS Titanic Inc yang memiliki hak penyelamatan kapal, berencana mengambil kembali radio yang digunakan untuk melakukan panggilan darurat. Rencana itu memicu perdebatan tentang kemungkinan ekspedisi tersebut dapat mengganggu sisa-sisa jasad manusia.

Bagi sebagian orang, bangkai Titanic adalah penanda tragedi. Banyak keturunan dari mereka yang meninggal menganggapnya sebagai kuburan. Pada tahun 1987, penyintas Titanic Eva Hart menyebut mereka yang mengganggu situs tersebut adalah sama seperti bajak laut dan burung bangkai.

Kondisi bangkai Titanic memburuk

Kapal Titanic dibangun dari ribuan pelat baja setebal 1 inch. Namun setelah begitu lama berada di dalam laut, kondisi bangkai Titanic memburuk. Salah satu penyebabnya, bakteri yang dinamakan Halomonas titanicae, memakan besi dan sulfur yang ada.

Saat bakteri memakan besi kapal, mereka membentuk apa yang disebut rusticles, yang terlihat seperti stalaktit yang menutupi kapal. Rusticles itu adalah bentuk logam yang jauh lebih lemah, cukup rapuh untuk berubah menjadi debu. Arus laut dan korosi garam juga menyebabkan kerusakan di bangkai Titanic seiring waktu.

Biaya pengangkatan sangat mahal

Penggemar Titanic yang ambisius telah memimpikan cara untuk menaikkan kapal itu sejak 1914, ketika insinyur Charles Smith menyusun rencana untuk memasang kabel elektromagnetik ke lambung Titanic dan perlahan mengangkatnya dengan mesin uap dan derek.

Namun biayanya begitu besar yaitu USD 1,5 juta saat itu atau sekarang di kisaran USD 45 juta, sekitar Rp 676 miliar. Sebagai ilustrasi, menurut laporan The Atlantic, mengangkat kapal pesiar yang terbalik, Costa Concordia pada tahun 2013 menelan biaya USD 800 juta.

Padahal kapal itu hanya terendam sebagian, jadi mengangkat Titanic pasti prosesnya akan jauh lebih rumit dan mahal. Pasalnya, bangkai Titanic terletak 3.800 meter di kedalaman Samudera Atlantik.

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek