Antisipasi Ancaman El Nino, Jokowi Perintahkan Mentan Genjot Produksi Pangan
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg2.beritasatu.com%2Fcache%2Fberitasatu%2F960x620-3%2F1665802325_1568_1004.jpg)
Jakarta, Beritasatu.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi hari ini menggelar rapat terbatas atau ratas mengenai peningkatan produksi dan hilirisasi produk pangan. Salah satu yang menjadi pembahasan adalah antisipasi menghadapi ancaman El Nino.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi usai mengikuti ratas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (10/7/2023).
“Yang dibicarakan adalah terkait el nino, kemudian yang berikutnya lagi mempersiapkan peningkatan produksi, khususnya produksi pertanian, pangan dan yang berikutnya lagi adalah untuk hilirisasi dari pangan tersebut,” kata Arief.
Beberapa menteri yang diundang Jokowi dalam ratas itu adalah Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto; Menteri Keuangan, Sri Mulyani; Menteri BUMN, Erick Thohir; Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo; dan Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan. Selain itu hadir pula Dirut Bulog Budi Waseso.
Mengenai antisipasi ancaman El Nino, Arief mengatakan Presiden Jokowi telah memerintahkan Mentan Syahrul Yasin Limpo untuk meningkatkan produksi selama musim tanam saat ini hingga beberapa waktu ke depan.
“Jadi Pak Mentan diminta untuk menggenjot produksi, jadi mumpung masih ada hujan, kemudian boleh tanam, sehingga 110 hari kemudian kita masih punya beras,” kata Arief.
Sementara untuk memenuhi cadangan beras nasional, Perum Bulog diminta untuk menyerap produksi petani dalam negeri. Adapun kebijakan pemerintah mengimpor 2 juta ton beras telah direalisasikan sebanyak 500.000 ton.
“Pak Budi Waseso sebagai Dirut Bulog ditugaskan untuk menyerap produksi petani. Untuk back up nya yang 2 juta ton sudah diputuskan untuk direct impor, itu baru terealisasi 500.000 ton, yang 700.000 ton kmrn itu diambil dari panen dalam negeri,” terang Arief.
Di tempat yang sama, Budi Waseso mengatakan saat ini fokus Perum Bulog adalah menyerap produksi lokal. Budi mengaku belum menerima penugasan impor dari presiden.
“Tidak ada penugasan impor sampai saat ini. Karena itu diharapkan dengan penyerapan itu, khususnya tadi untuk pakan, bisa terpenuhi ya. Tetapi kita mengikuti terus,” kata Budi.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar