Pilihan

Berbagai Ulah IMF ke RI dari Era Soeharto hingga Jokowi By CNN Indonesia

 

Berbagai Ulah IMF ke RI dari Era Soeharto hingga Jokowi

By CNN Indonesia

CNN Indonesia

Selasa, 04 Jul 2023 06:30 WIB

Dana Moneter Internasional (IMF) beberapa kali mengeluarkan

Dana Moneter Internasional (IMF) beberapa kali mengeluarkan

Jakarta, CNN Indonesia --

International Monetary Fund (IMF) alias Dana Moneter Internasional berulah dengan mencoba mengutak-atik kebijakan hilirisasi Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Lembaga keuangan dunia itu meminta Jokowi mempertimbangkan pelonggaran pembatasan ekspor nikel dan komoditas lainnya. Permintaan itu disampaikan dalam IMF Executive Board Concludes 2023 Article IV Consultation with Indonesia yang dikeluarkan Minggu (25/6).

Mereka sebenarnya menyambut baik ambisi Indonesia untuk meningkatkan nilai tambah dalam ekspor mineral, termasuk menarik investasi asing dari kebijakan larangan ekspor itu.

PARALLAX BANNER
300x250

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, IMF menilai kebijakan tersebut harus didasarkan pada analisis biaya-manfaat yang lebih lanjut dan dirancang untuk meminimalkan dampak lintas batas.

"Dalam konteks itu, para direktur mengimbau untuk mempertimbangkan penghapusan bertahap pembatasan ekspor dan tidak memperluas pembatasan tersebut ke komoditas lain," tulis laporan IMF tersebut.

Imbauan IMF mendapat penolakan dari berbagai kalangan tanah air, termasuk Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. Perlawanan terhadap IMF juga datang dari Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi).

Sejatinya, tingkah IMF yang mengusik Indonesia bukan kali pertama.

Berikut tingkah IMF di lintas era presiden Indonesia:

1. Soeharto

Nama IMF mencuat di Indonesia pada masa krisis moneter 1997/1998. Saat itu ekonomi tanah air lesu imbas rambatan gejolak penguatan dolar terhadap mata uang di kawasan Asia Tenggara. Pada akhirnya, nilai tukar rupiah ikut goyah dan menular ke sektor keuangan, riil, serta makroekonomi.

Presiden Soeharto saat itu nekat 'mengemis' bantuan suntikan dana dari IMF dan menjadikan mereka penasihat keuangan sementara. Namun, IMF datang dengan sejumlah saran menyesatkan.

Direktur Pelaksana IMF saat itu Michel Camdessus menyambangi kediaman presiden di Menteng, Jakarta Pusat tepat pada 15 Januari 1998. Ia bersama Soeharto menandatangani surat kesediaan (letter of intent/LoI) paket bantuan selama 5 tahun senilai US$43 miliar.

Dalam foto yang beredar, Camdessus tampak menyilangkan tangan sembari menatap Soeharto membungkuk untuk menandatangani beberapa lembar dokumen perjanjian.

Aksi bos IMF itu viral dan menuai banyak komentar, baik dari masyarakat Indonesia hingga pimpinan dunia.

Gestur Camdessus dinilai menunjukkan sikap arogan IMF terhadap Indonesia yang memang berada dalam posisi lemah.

Di balik momen IMF tersebut, uluran tangan mereka ternyata didalangi Pemerintah AS yang sengaja ingin ekonomi Indonesia semakin terpuruk demi menumbangkan rezim Orde Baru.

2. Bacharuddin Jusuf Habibie

IMF kembali berulah di masa kepemimpinan presiden ketiga Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie.

Kala itu, IMF menunda kucuran dana bantuan sebagai respons atas kekerasan militer yang terjadi di Timor Leste. IMF berdalih penundaan itu juga terjadi imbas berbagai pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang dilakukan Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Bersambung ke halaman berikutnya...

Era Gus Dur hingga Jokowi


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
STATIC BANNER
300x250
STATIC BANNER
300x250

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek