Blak-blakan Hendropriyono, Pernah Rekrut Panji Gumilang untuk Redam NII - suara

 

Blak-blakan Hendropriyono, Pernah Rekrut Panji Gumilang untuk Redam NII

suara.com
July 12, 2023
AM Hendropriyono
AM Hendropriyono

Suara.com - Nama mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono belakangan ini kerap dikaitkan dengan Pondok Pesantren Al Zaytun dan Panji Gumilang.

Sosoknya disebut-sebut menjadi beking dari keberadaan Ponpes Al Zaytun dan sosok Panji Gumilang. Hendropriyono pun akhirnya angkat bicara dan membantah tudingan tersebut.

Ia mengaku pertama kali mengenal sosok Panji Gumilang pada tahun 1999. Ketika ia menjabat sebagai Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambahan Hutan.

Menurut dia, Panji Gumilang kala itu meminta Presiden RI ke-3 BJ Habibie meresmikan ponpes tersebut. Ketika itu Habibie meminta Menteri Agama untuk menyelidiki pesantren yang ada di Kabupaten Indramayu itu. Saat itulah Hendropriyono mengaku pertama kali mendengar nama pesantren Al Zaytun.

Kemudian pada masa pemerintahan Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri, ketika menjabat sebagai Kepala BIN, Hendropriyono diminta untuk menggantikan Megawati yang dijadwalkan menghadiri peletakan batu pertama pembangunan gedung pembelajaran di Al Zaytun.

Saat menghadiri acara itulah Hendropriyono mengaku pertama kali berkenalan dengan Panji Gumilang. Dan sejak itu pula Hendropriyono melihat secara politik tak ada masalah dengan Ponpes Al Zaytun.

Atas dasar itu, ia mengaku heran ketika ada pihak-pihak yang menudingnya menjadi beking di balik Ponpes Al Zaytun. Ia menegaskan tidak memiliki kekuatan apa-apa untuk membekingi ponpes itu.

Namun dalam kesempatan berbeda, mantan Kepala BIN itu mengakui pernah menggandeng Panji Gumilang untuk menghambat pergerakan Negara Islam Indonesia (NII).

Hal itu dilakukan selepas Hendropriyono dilantik menjadi Kepala BIN pada 2021. Ketika itu ia mendapatkan informasi kalau pendiri Al Zaytun tengah menrekrut orang-orang untuk menjadi kader NII.

Langkah pertama yang dilakukan ketika itu, kata Hendropriyono, adalah mengangkat mantan Panglima Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) Abdul Fatah Wirananggapatih sebagai agen BIN.

Tak hanya itu, Hendropriyono juga merekrut putra Pendiri DI/TII dan NII Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo, Sardjono Kartosoewirjo. Melalui dua orang tersebut, ia mengaku berhasil bertemu dengan Panji Gumilang dan mengundangnya ke Kantor BIN, Jakarta Selatan sepanjang 2001 hingga 2004.

Menurut dia, ideologi dan aktivitas kader NII berseberangan dengan pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri yang barhaluan nasionalis.

Karena itu, Hendropriyono menilai BIN perlu menggandeng Panji untuk menghalau gerakan NII yang berusaha membentuk pemerintahan sendiri berdasarkan ajaran agama Islam.

Menurut Hendro, upayanya berhasil. Setelah berhasil menggelang Panji Gumilang, rekrutmen NII pun bubar dengan sendirinya.

Kontributor : Damayanti Kahyangan

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya