Erick Thohir Bertemu Sarinah Penjual Makanan di Hongkong 'Kenapa Namanya Sarinah Bu?'
Reporter : Tantiya Nimas Nuraini
Merdeka.com - Menteri BUMN Erick Thohir membagikan momen bertemu dengan sosok wanita sukses. Wanita yang sudah tinggal di Hongkong sejak tahun 1974 ini telah merintis usaha menjual produk-produk makanan Indonesia.
Menariknya, sosok wanita tersebut memiliki nama 'Sarinah'. Mirip seperti sosok yang mendampingi Presiden Soekarno sejak kecil. Lantas bagaimana momen Erick Thohir bertemu Ibu Sarinah penjual makanan di Hong Kong?
Melansir dari akun Instagram erickthohir, Senin (3/7), simak ulasan informasinya berikut ini.
Erick Thohir baru-baru ini bertemu dengan Ibu Sarinah di Hong Kong. Beliau merupakan salah satu dari sekian banyak diaspora yang didorong membuka usaha di luar negeri.
Instagram erickthohir ©2023 Merdeka.com
"Masih merah putih kan Bu? Masih senang Indonesia kan?," tanya Erick Thohir.
"Senang," ujar Ibu Sarinah.
"Oh iya itu yang penting," kata Erick senang.
Menariknya, sosok wanita tersebut memiliki nama 'Sarinah'. Mirip seperti sosok yang mendampingi Presiden Soekarno sejak kecil.
Instagram erickthohir ©2023 Merdeka.com
"Namanya kenapa 'Sarinah' Bu? Bukan dikasih keluarga, namain sendiri?," tanya Erick.Iya," jawab Ibu Sarinah."Tahu kan cerita Sarinah? terkenal itu. Menurut sejarah Indonesia, dia mendampingi Pak Soekarno sejak kecil," jelasnya.
Instagram erickthohir ©2023 Merdeka.com
Ibu Sarinah sendiri telah sukses menjual produk-produk Indonesia di Hongkong selama 23 tahun. Dijelaskan, Ibu Sarinah memiliki 13 outlet dan 200 distributor. Kini Indonesia lebih dikenal melalui UMKM dan produk-produk rumah tangga."Yang harus kita dorong ke depan adalah posisi merek Indonesia di dunia. Kita sangat apresiasi kepada Bu Sarinah, Pak Alex, BNI mau meningkatkan brand Indonesia, merek Indonesia," ujar Erick Thohir.
"Hari ini kami sangat bangga kedatangan Pak Erick Thohir ke gudang kami," ujar Ibu Sarinah.
©2022 Merdeka.com/Dok. Perpusnas
Sosok Sarinah sempat dibahas oleh Erick Thohir saat bertemu dengan Ibu Sarinah di Hongkong. Sarinah sendiri merupakan sosok wanita yang begitu dihormati oleh Soekarno semasa hidupnya. Sarinah bukanlah siapa-siapa. Sosok yang dihormati Soekarno ini hanya wanita desa yang ikut menumpang pada pasangan Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai. Bahkan Sarinah diketahui tidak dibayar atau digaji.Sarinah menumpang tinggal dan makan di rumah keluarga pasangan suami istri tersebut. Selain itu, Sarinah juga ikut membantu mengasuh Soekarno kecil. Tak heran jika, Soekarno kecil begitu dekat dengan sosok Sarinah. Mungkin Soekarno lebih dekat dengan Sarinah daripada ibunya sendiri.Sarinah kerap menemani Soekarno kecil. Dia tak ragu untuk ikut menemani Soekarno kecil bermain, makan serta tidur. Sarinah juga kerap kali menceritakan dongeng sebelum tidur pada Soekarno. Karenanya Soekarno mengaku Sarinah lah yang akhirnya mengajari dirinya mencintai rakyat kecil."Karno, pertama engkau harus mencintai ibumu. Kemudian, kamu harus mencintai rakyat jelata. Engkau harus mencintai manusia umumnya." Itu kata-kata Sarinah yang terus diulang-ulang dan mengisi hati dan pikiran Soekarno muda.
Youtube/Soekarnopedia ©2023 Merdeka.com
Usai kemerdekaan, Soekarno memberikan kursus pada para wanita. Sang proklamator ini mengajarkan peran wanita dalam berjuang serta berpolitik. Soekarno juga mengajarkan menjadi wanita bukan berarti harus selalu berada di belakang. Kumpulan materi soal kursus ini kemudian dibukukan. Soekarno memberikan judul 'Sarinah, kewadjiban wanita dalam perdjoeangan Repoeblik Indonesia' pada bukunya. Buku berisikan 329 halaman itu ditulis tahun 1963 dan diterbitkan oleh Panitia Penerbit Buku-buku Karangan Presiden Soekarno."Apa sebab saya namakan kitab ini Sarinah? Saya namakan Kitab ini Sarinah sebagai tanda terima kasih saya kepada pengasuh saya ketika saya masih kanak-kanak. Pengasuh saya itu bernama Sarinah. Dia mbok saya. Dia membantu ibu saya, dari dia saya menerima banyak rasa cinta, dan rasa kasih.""Dari dia, saya mendapat banyak pelajaran mencintai orang kecil. Dia sendiri pun orang kecil. Tetapi budinya selalu besar.""Moga-moga Tuhan membalas kebaikan Sarinah."Itulah tulisan Soekarno pada kata pengantar buku tersebut. Tentu banyak orang bertanya-tanya, mengapa Soekarno memberi judul buku 'Sarinah'. Bukan Ida Ayu Nyoman Rai sang ibu, Oetari istri pertamanya, Inggit Garnasih yang banyak membantunya melewati masa-masa sulit di pembuangan atau bahkan Fatmawati. Mungkin bagi Soekarno, tidak ada wanita yang sehebat Sarinah di kehidupannya.Tak hanya itu, Soekarno juga memberikan nama toko serba ada pertama di Indonesia dengan nama 'Sarinah'. Bisa dilihat, bagaimana Soekarno begitu menghormati sosok wanita pengasuhnya tersebut. Hingga akhir hayatnya pun, tak ada wanita lainnya yang mendapat penghormatan seperti itu dari sang proklamator.
2 dari 6 halaman





(mdk/tan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar