Pilihan

Kasus Turun Drastis, Penanganan Stunting di Sukoharjo Dipuji Ganjar By BeritaSatu

 

Kasus Turun Drastis, Penanganan Stunting di Sukoharjo Dipuji Ganjar

By BeritaSatu.com
beritasatu.com
June 26, 2023
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan vitamin secara langsung kepada salah satu balita saat kunjungannya ke Posyandu Pundungsari, Desa Mranggen, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa 11 Juli 2023.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan vitamin secara langsung kepada salah satu balita saat kunjungannya ke Posyandu Pundungsari, Desa Mranggen, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa 11 Juli 2023.

Sukoharjo, Beritasatu.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau perkembangan penanganan kasus stunting di Posyandu Pundungsari, Desa Mranggen, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (11/7/2023). Ia pun memuji penanganan kasus stunting di daerah itu karena turun drastis.

Saat tiba di lokasi sekitar pukul 12.40 WIB, Ganjar disambut para warga. Dalam kunjungannya, Ganjar berinteraksi langsung dengan para balita dan warga setempat. Kedatangannya untuk memastikan penanganan stunting di Desa Mranggen yang pernah tercatat sebagai desa dengan angka kasus stunting tertinggi di Kabupaten Sukoharjo.

Pria berambut putih ini pun sempat memberikan vitamin herbal kepada salah satu balita.

Di sela kunjungannya, ia sempat memuji penanganan stunting di wilayah tersebut. Lantaran sejak ditetapkan sebagai wilayah dengan sangka stunting tertinggi pada Februari 2023 lalu, kini hampir angka stunting di Desa Mranggen turun drastis, yakni dari 97 anak, kini bersisa 33 anak penderita stunting.

"Di sini ini bagus sekali pola penanganan stuntingnya, tadi ada treatment yang diberikan seperti herbal untuk bisa menambah nafsu makan. Sehingga kemudian si bayi diberikan satu treatment dengan herbal itu ternyata nafsu makannya tinggi,” katanya.

Penanganan stunting di Desa Mranggen menggunakan vitamin herbal yang dikelola oleh penduduk setempat.

"Tadi ada data-data cukup bagus bisa ditampilkan ternyata hampir 55 persen bisa tertangani dengan cepat. Dan contohnya yang di tempat ini dari Februari ada 97 sekarang sudah 33. Jadi sampai kurang lebih hampir 60 persen bisa dibereskan, dan totalnya di tempat ini sekarang sudah nol," ungkap Ganjar.

Dengan penurunan yang cukup signifikan, Ganjar berharap penanganan stunting di wilayah tersebut bisa teratasi dalam kurun dua hingga tiga bulan.

Saksikan live streaming program-program BTV di sini

"Maka menurut saya yakin betul kalau kita serius, kita keroyok ini waktunya hanya butuh 2-3 bulan. Maka keserentakannya menjadi penting, dan contoh-contoh baik ini bisa dipakai nanti di tempat lain," imbuhnya.

Dalam empat tahun terakhir, Ganjar berhasil menurunkan angka stunting di Jawa Tengah. Berdasarkan data dari e-PPBGM, angka stunting di Jawa Tengah pada tahun 2018 adalah 24,4 persen, kemudian turun menjadi 18,3 persen pada tahun 2019. Pada tahun 2020, angka tersebut turun lagi menjadi 14,5 persen, dan pada tahun 2021 menjadi 12,8 persen, hingga pada tahun 2022 mencapai angka 11,9 persen.

Keberhasilan Ganjar dalam menekan angka stunting tidak lepas dari keberhasilan program-program yang diinisiasinya, seperti Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5Ng), Jo Kawin Bocah, One Student One Client, dan yang terbaru adalah peluncuran beras fortifikasi sebagai tambahan gizi bagi ibu hamil.

Ganjar yakin bahwa angka stunting di Jawa Tengah dapat terus menurun melalui koordinasi dan inovasi yang dilakukan oleh para kader kesehatan di daerah tersebut.

"Koordinasi yang baik akan mempercepat proses ini. Dalam waktu 2-3 bulan saja, kita bisa melihat hasilnya. Keterpaduan dan contoh-contoh baik ini dapat diadopsi oleh daerah lain," jelas Ganjar.

Saksikan live streaming program-program BTV di sini

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek