Kekeringan di Grobogan, Pemdes Diimbau Aktif Data Warga untuk Dapat Bantuan Air Bersih - lingkar Jateng

 

Kekeringan di Grobogan, Pemdes Diimbau Aktif Data Warga untuk Dapat Bantuan Air Bersih

Jul. 25th, 2023

Kekeringan di Grobogan Pemdes Diimbau Data Warga untuk Dapat Bantuan Air Bersih

MENGANTRE: Warga mengantre bantuan air bersih yang disalurkan oleh PMI Grobogan. (Antara/Lingkarjateng.id)

GROBOGAN, Lingkarjateng.id – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Grobogan melalui Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik Soewignyo mengimbau pemerintah desa (pemdes) untuk proaktif dan lebih peka terhadap kondisi warganya yang mengalami bencana kekeringan.  

Pasalnya, lanjut dia, beberapa desa telah melaporkan dampak kemarau yang mengakibatkan sulitnya mengakses air bersih.

“Laporan dari kepala desa di Kabupaten Grobogan sudah ada, namun belum semuanya melaporkan kondisi warga yang terdampak,” kata Soewignyo saat ditemui di Grobogan, pada Senin, 24 Juli 2023.

Ia menjelaskan, prosedur permohonan droping air bersih yakni kepala desa atau lurah mengajukan permohonan kepada kepala pelaksana BPBD melalui telepon atau Whatsapp. Kemudian, petugas BPBD akan melakukan survey atau assesment ke lokasi desa/kelurahan yang terdampak kekeringan. Selanjutnya, hasil survei/assessment dilaporkan kepada kepala pelaksana BPBD. Apabila laporan A1, maka langsung diproses droping air bersih ke desa/kelurahan tersebut.

“Saya tidak berani kasih bantuan air, kalau tidak ada surat atau kontak person pemohon (kepala desa, red). Bagaimanapun kita juga harus memahami prosedur yang ada serta jika tidak ada surat dari pemohon, kita juga kesulitan dropingnya di mana,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa BPBD selalu siap siaga untuk membantu daerah yang terdampak kekeringan. Dengan catatan, pemerintah desa sigap mendata jumlah kepala keluarga (KK) yang terdampak.

“Beberapa desa sudah kami droping air. Untuk hari ini baru ke Desa Karang Tengah, Kecamatan Geyer,” ucapnya.

Ia juga berpesan kepada masyarakat untuk menghemat pemakaian sumber air bersih.

“Kepala desa juga bersiap-siap serta harus memiliki alternatif terkait kemarau panjang. Pihak BPBD akan membantu semaksimal mungkin,” imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan Koran Lingkar, kekeringan di Grobogan melanda 8 kecamatan, salah satunya yaitu Kecamatan Geyer, tepatnya di Desa Karanganyar. Akibat kekeringan, warga desa memanfaatkan air belik. Tetesan air yang terkumpul di dalam lubang sedalam 1 meter itu, dimanfaatkan warga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Lubang sedalam 1 meter ini menjadi tumpuan hidup warga. Akibat kekeringan, banyak warga juga mengantre air di belik sepanjang sungai,” kata Hamdan salah satu warga setempat, pada Jumat, 21 Juli 2023.

Untuk mendapatkan air bersih ini, warga harus menempuh jarak hingga satu kilometer. Menurutnya, kondisi sumur di pemukiman yang sudah mengering memaksa warga untuk membuat sumur baru.

“Warga secara swadaya membuat sumur sendiri. Ini belum parah kekeringannya. Jadi belum banyak sumur yang dibuat. Jika sumur sudah mengering, maka akan ditinggalkan dan warga membuat sumur baru lagi,” tuturnya. (Lingkar Network | Eko Wicaksono – Koran Lingkar)


Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya