Lucky Hakim: Al Zaytun Sumbang PBB Terbesar, Bayar Listrik Rp170 Juta
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fakcdn.detik.net.id%2Fvisual%2F2023%2F07%2F14%2Flucky-hakim-penuhi-pemeriksaan-bareskrim-soal-panji-gumilang-2_169.jpeg%3Fw%3D400%26q%3D90)
Mantan Wakil Bupati Indramayu Lucky Hakim memberikan detail tentang Pondok Pesantren Al Zaytun sebagai pembayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) terbesar di Indramayu, termasuk tagihan listrik Rp170 jutaan per bulannya.
Hal itu ia sampaikan usai memberikan keterangan terkait dugaan penistaan agama pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun Panji Gumilang.
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fakcdn.detik.net.id%2Fcommunity%2Fmedia%2Fvisual%2F2023%2F07%2F14%2Flucky-hakim-penuhi-pemeriksaan-bareskrim-soal-panji-gumilang_169.jpeg)
"Saya tahu dari mana, karena Al Zaytun pembayar PBB (pajak bumi bangunan) terbesar, kan bayarnya ke Pemda Indramayu. Bayar listriknya seratus berapa juta, Rp 170 jutaan kan gitu. Uangnya dari mana?" kata Lucky di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan seperti diberitakan detikcom pada Jumat (14/7).
Lucky bercerita sempat datang ke Ponpes Al Zaytun pada 29-30 Juli 2022. Dia mengatakan kala itu tidak ada kepentingan agama, namun ingin mengajak masyarakat Indramayu belajar bertani dan membuat kapal di Al Zaytun.
Ia melihat Al Zaytun memproduksi kapal-kapal yang nantinya dijual ke nelayan, serta hasil tani para santri yang dinilainya lebih produktif.
"Fokus saya itu enggak yang ke arah agama pada saat itu. Saya cuma fokus tentang petani dan nelayan supaya bisa diajari lebih bagus, selebihnya ya tidak," ujar Lucky.
Lucky sempat bertanya-tanya dalam benaknya tentang cara Panji Gumilang bisa memiliki uang begitu banyak. Hanya, dia mengatakan tak berani menanyakan langsung kepada Panji.
"Tidak mungkin saya nanya uangnya dari mana. Saya cuma, kok kaya banget, hebat amat. Dibilang itu dari usaha agrobisnis dan lain lain," ucapnya.
Di sisi lain, Lucky mengklaim tak pernah memberikan sokongan dana ke pesantren tersebut. Namun, dia mengakui pernah mendapatkan barang dari ponpes tersebut, yakni peci dan jas.
"Kalau saya personal tidak ada. Lalu pernah enggak saya menerima sesuatu dari Al Zaytun? Pernah, yaitu jas dan peci yang saya datang waktu itu," katanya.
Pesantren Al Zaytun kini menjadi sorotan publik usai diduga ada penyimpangan ajaran Islam di dalamnya.
Namun, Bareskrim Polri saat ini tengah berfokus mengusut dugaan tindak pidana penistaan agama, ujaran kebencian, dan penyebaran berita bohong yang diduga dilakukan pengasuh Al Zaytun, Panji Gumilang.
Penyidik kini tengah berfokus merampungkan pemeriksaan terhadap saksi-saksi sekaligus mengumpulkan alat bukti. Setelahnya, akan dilakukan gelar perkara untuk menentukan apakah Panji layak ditetapkan sebagai tersangka atau tidak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar