Matinya DVD dan Mogok Kerja di Hollywood By BeritaSatu

 

Matinya DVD dan Mogok Kerja di Hollywood

By BeritaSatu.com
beritasatu.com
July 10, 2023
Sederet bintang ternama Hollywood dan Marvel Cinematic Universe berkumpul di karpet merah pemutaran perdana Black Panther: Wakanada Forever.
Sederet bintang ternama Hollywood dan Marvel Cinematic Universe berkumpul di karpet merah pemutaran perdana Black Panther: Wakanada Forever.

Los Angeles, Beritasatu.com - Semua kegiatan showbiz di Hollywood berhenti beroperasi, mulai dari penulisan naskah, syuting dan produksi, hingga promosi di acara talk-show larut malam.

Usangnya DVD karena perkembangan teknologi membuat produsen film kehilangan sumber pendapatan. Sementara pekerja dunia hiburan menuntut kue yang lebih besar.

Pada hari Kamis lalu (13/7/2023), para aktor memutuskan untuk mogok kerja. Sebanyak 160.000 anggota serikat artis dan pekerja dunia hiburan SAG-AFTRA, dipimpin oleh Fran Drescher, pemeran utama sitkom 90an the Nanny, berhenti bekerja setelah negosiasi dengan studio-studio tersebut gagal. Mereka bergabung dengan Writers Guild of America, di mana anggotanya telah mogok sejak bulan Mei.

Memasuki hari kelima mogok kerja, kedua belah pihak tidak menunjukkan tanda-tanda untuk kembali ke meja perundingan.

BACA JUGA

Pada Senin malam, pimpinan SAG-AFTRA mengirimkan memo berisi 12 halaman kepada anggotanya yang menjabarkan tuntutan mereka dan tawaran dari studio-studio tersebut. "Kami masih sangat berbeda pendapat dalam hal-hal kritis yang mempengaruhi kelangsungan hidup profesi kita," tulis memo tersebut.

Mogok kerja ini menimbulkan dampak yang signifikan pada industri hiburan dan produksi film di Hollywood. SAG-AFTRA dan Writers Guild of America menekankan pentingnya melindungi hak dan upah para aktor dan penulis dalam industri ini.

Masih belum jelas kapan perselisihan ini akan diselesaikan dan produksi film serta acara televisi dapat kembali berjalan dengan normal. Para aktor dan penulis berharap bahwa negosiasi antara serikat aktor dan studio-studio dapat mencapai kesepakatan yang memadai untuk melindungi kepentingan mereka dan memastikan keberlanjutan profesi mereka di masa depan.

Saksikan live streaming program-program BTV di sini

DVD Mati, Industri Film Semakin Sepi
Perkembangan teknologi telah membawa perubahan besar dalam industri perfilman Hollywood. Salah satu perubahan tersebut adalah berkurangnya minat masyarakat untuk menonton DVD, yang dulunya menjadi sumber pendapatan utama bagi produser film. Hal ini menyebabkan para produser ragu-ragu untuk membuat film baru.

Matt Damon, seorang aktor dan penulis skenario terkenal di Hollywood, dalam kanal Youtube Hot Ones, menjelaskan bahwa DVD merupakan bagian besar dari bisnis dan aliran pendapatan di industri film. Namun, teknologi telah membuat DVD menjadi usang, sehingga para produser kini harus memastikan filmya laris di layar lebar karena tidak bisa lagi mengandalkan pendapatan dari penjualan DVD setelah tayang di bioskop.

Berkurangnya penjualan DVD membuat keuntungan maksimal yang bisa diperoleh dari sebuah film berkurang drastis. Kini, keuntungan dari penjualan tiket bioskop menjadi hal utama bagi kesuksesan sebuah film. Hal ini juga berdampak pada jenis film yang dapat dibuat.

BACA JUGA

Damon memberi contoh filmnya sendiri, yaitu Behind the Candelabra, sebuah drama biografi yang dirilis pada tahun 2013 dan disutradarai oleh Steven Soderbergh. Film ini mengisahkan kehidupan penyanyi megabintang Liberace (diperankan oleh Michael Douglas) dan kekasihnya, Scott Thorson (Damon).

Seorang eksekutif studio menjelaskan bahwa film ini memiliki anggaran sekitar US$ 25 juta. Namun, untuk memasarkannya, diperlukan biaya tambahan sekitar US$ 25 juta. Sehingga total biaya produksi dan pemasaran mencapai US$ 50 jut. Dengan harus berbagi keuntungan dengan pemilik bioskop, Damon harus mendapatkan US$ 100 juta sebelum filmnya bisa menghasilkan keuntungan.

Situasi seperti ini menjadikan risiko besar bagi produser dan studio film, terutama untuk film-film drama kecil. Seiring perkembangan teknologi dan kehadiran layanan streaming, film-film jenis ini kembali mendapatkan kesempatan di layar kecil. Namun, kekreatifan dan inovasi yang pernah berkembang di industri film sebelum tahun 2000-an tampaknya sulit untuk ditemui kembali.

Saksikan live streaming program-program BTV di sini

Baca Juga

Komentar