Obesitas Bisa Picu Depresi dan Gangguan Kecemasan
Jakarta, Beritasatu.com - Pengurus Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) yang juga dokter spesialis penyakit dalam sub endokrin, Moh Adib Khumaidi menyampaikan, masalah obesitas dapat meningkatkan risiko gangguan psikologis seperti depresi dan gangguan kecemasan. Orang yang mengalami obesitas kerap menarik diri dari pergaulan karena merasa malu.
"Pastilah (ada hubungannya, Red). Pada suatu titik saat individu tersebut merasa terbebani oleh berat badannya, biasanya mereka akan menarik diri dan mengisolasi diri karena kesulitan bergerak, mungkin juga merasa malu karena postur tubuh mereka," kata Adib Khumaidi dalam jumpa pers bertajuk "Serba-Serbi Obesitas" secara daring, Senin (10/7/2023).
Abid menyampaikan, masalah obesitas juga terkait dengan kemudahan yang didapatkan dari pemanfaatan teknologi. Melalui layanan ojek online, seseorang bisa lebih mudah mendapatkan makanan tanpa harus keluar rumah.
"Dahulu, mencari makanan berarti harus keluar dan mencari restoran. Sekarang, dengan menggunakan gadget saja, makanan sudah bisa diantarkan. Semua ini menjadi alasan mengapa obesitas semakin mudah terjadi," jelasnya.
Faktor lainnya, banyak masyarakat Indonesia yang berpikir bahwa belum makan kalau belum makan nasi. Padahal sepanjang hari mereka sudah banyak ngemil atau makan makanan ringan.
"Kita sering kali sudah ngemil dan makan berbagai makanan, sudah mengonsumsi karbohidrat dengan jumlah kalori tinggi, tetapi jika belum makan nasi, kita merasa belum makan. Jadi, intinya adalah konsumsi karbohidrat atau kalori yang berlebihan," kata Adib.
Karenanya, Adib menyarankan agar masyarakat mengubah pola pikir tersebut dan beralih ke pola makan yang lebih sehat. Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah dengan mengontrol jumlah kalori yang dikonsumsi agar tidak melebihi aktivitas fisik yang dilakukan dalam satu hari.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Komentar
Posting Komentar