Oppenheimer & Albert Einstein Ternyata Bersahabat, Ini Kisahnya - detok

 

Oppenheimer & Albert Einstein Ternyata Bersahabat, Ini Kisahnya

By Cicin Yulianti
detik.com
July 21, 2023
Foto: Melinda Sue Gordon/Melinda Sue Gordon/Universal Pic
Foto: Melinda Sue Gordon/Melinda Sue Gordon/Universal Pic
Jakarta -

Film Oppenheimer (2023) saat ini tengah menjadi perbincangan banyak pecinta film mancanegara. Sosok ilmuwan fisika, Julius Robert Oppenheimer pun menjadi sorotan karena merupakan pemeran utama dari film tersebut.

Bukan sekadar tokoh penting dalam film, Oppenheimer merupakan ilmuwan besar yang telah telah mengembangkan bom atom sehingga terkenal sebagai "bapak bom atom." Ia juga merupakan Direktur Los Alamos Laboratory pada proyek Manhattan (1943-1945).

Dalam beberapa scene, penonton film Oppenheimer akan melihat perbincangan singkat antara Oppenheimer dan ilmuwan jenius Albert Einstein. Apa sebenarnya hubungan Oppenheimer dengan Einstein dalam kehidupan nyata?

Awal Persahabatan Oppenheimer dan Einstein

Oppenheimer dan Einstein tidak memiliki proyek penelitian bersama. Namun, banyak bukti yang menunjukkan bahwa mereka berdua memiliki hubungan persahabatan yang baik terlebih pada tahun 1950-an, saat menjelang Einstein wafat.

Dikutip dari detikinet, dalam artikel Oppenheimer tahun 1966 "On Albert Einstein", diketahui mereka berdua pertama kali bertemu saat perjalanan keliling dunia Einstein tahun 1932. Mereka berjumpa di kampus Cal Tech atau saat ini California Institute of Technology.

Selain menjadi sahabat, mereka berdua memiliki relasi profesional. Misalnya pada pemikiran Oppenheimer soal mekanika kuantum, Einstein memiliki pendapat yang tidak selaras. Meski mereka memiliki hubungan relasi jangka panjang, namun detail soal persahabatan mereka tidak banyak yang mengetahui.

Kedua Ilmuwan Ini Kadang Berkonflik

Pada tahun 1966, tepatnya setelah sebelas tahun Einstein wafat, Oppenheimer menyampaikan kuliah tentang Albert Einstein di Gedung UNESCO, Paris. Selain itu, ia membuat tulisan di media tentang dirinya yang telah mengenal sosok Einstein selama tiga dekade dalam hidupnya.

"Einstein sering disalahkan atau dipuji atau dikreditkan dengan bom yang menyedihkan ini. Menurut saya itu tidak benar, "kata Oppenheimer dalam tulisannya, dikutip dari IFL Science.

Lebih lanjutnya, Oppenheimer menuturkan bahwa Einstein adalah sosok yang kekanak-kanakan dan keras kepala. Hal tersebut membuat mereka kadang berkonflik.

Oppenheimer juga pernah mengulas tentang revolusi intelektual yang diciptakan oleh Einstein. Sejak kemunculan bom atom hingga pasca perang dunia II selesai, ia pun menjelaskan bahwa Einstein tak memiliki sangkut paut soal kejadian pengeboman besar di Hiroshima yang pernah terjadi.

"Bagiannya adalah menciptakan revolusi intelektual, dan menemukan lebih dari ilmuwan mana pun di zaman kita betapa dalamnya kesalahan yang dibuat oleh orang-orang sebelum mereka. Dia memang menulis surat kepada Roosevelt tentang energi atom. Saya pikir ini sebagian adalah penderitaannya atas kejahatan Nazi, sebagian karena tidak ingin menyakiti siapapun dengan cara apa pun, tetapi saya harus melaporkan bahwa surat itu memiliki pengaruh yang sangat kecil, dan Einstein sendiri sebenarnya tidak bertanggung jawab atas semua yang datang kemudian. Saya percaya dia sangat memahaminya sendiri," tambahnya.

Bersama Mendirikan Akademi Seni dan Sains Dunia

Mengutip arsip detikedu, Oppenheimer sempat menjabat sebagai Kepala Institute for Advanced Study, Princeton University. Ia pun menjadi Ketua Komite Penasihat Umum Komisi Energi Atom pada tahun 1947-1952.

Sebagai ketua komite, Oppenheimer menentang pengembangan bom hidrogen pada bulan Oktober 1949. Tidak hanya dirinya yang menentang rencana penggunaan atom untuk misi terlarang, Einstein pun memiliki pendapat yang sama.

Pada akhirnya, Oppenheimer bersama Einstein pun mendirikan Akademi Seni dan Sains Dunia beserta Bertrand Russell dan Joseph Rotblat. Selanjutnya, Oppenheimer mengabdi untuk mengajar dan memenangkan Penghargaan Enrico Fermi pada tahun 1963.

Baca Juga

Komentar