Orang Tua Pilih Pinjol untuk Biaya Sekolah Anak, Pemerintah Harus Lakukan Hal Ini
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg2.beritasatu.com%2Fcache%2Fberitasatu%2F960x620-3%2F2023%2F07%2F1688631012-3840x2160.webp)
Jakarta, Beritasatu.com - Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Satriwan Salim menyampaikan marak orang tua melakukan pinjaman online atau pinjol untuk biaya sekolah anak menjelang tahun ajaran baru.
Satriwan menjelaskan sejumlah langkah yang harus dilakukan oleh pemerintah dalam merespons fenomena orang tua yang melakukan pinjol demi biaya sekolah anak yang terus berulang setiap tahun.
Dikatakan, pemerintah harus mendesain ulang pembiayaan pendidikan nasional. Dikatakan, skema dana BOS atau bantuan operasional sekolah harus mencakup semua kebutuhan pendidikan.
"Mengingat tingginya atau besarnya anggaran pendidikan nasional kita, tetapi itu kan tidak semua dikelola oleh Kementerian Pendidikan atau Kementerian Agama. Itu ada di semua kementerian atau lembaga dan transfer ke daerah," jelas Satriwan saat dihubungi Beritasatu.com, Sabtu (8/7/2023).
Selanjutnya, Satriwan menuturkan pemerintah perlu memaksimalkan berbagai program subsidi pendidikan yang telah berjalan. Beberapa di antaranya Kartu Indonesia Pintar, Program Keluarga Harapan, dan Kartu Jakarta Pintar untuk wilayah DKI Jakarta.
"Nah ini kan mestinya mampu mencakup juga karena saya melihat jalurnya sudah banyak kebijakan yang diproduksi kan sudah banyak itu kan, tetapi kenapa ini belum membantu perekonomian masyarakat kita yang menengah ke bawah," tegasnya.
Terakhir, Santriwan menekankan pentingnya literasi keuangan bagi setiap orang tua sebelum memutuskan menggunakan pinjol dalam pembiayaan sekolah anak.
"Literasi orang tua kita itu, jangan-jangan ada yang sudah menjadi tabiat gitu ya, sukanya memang meminjam. Sebenarnya ada faktor yang lebih teknis lagi misalnya pencairan berbagai kartu-kartu tadi itu. Pencairan tidak langsung di awal, jadi mereka terpaksa meminjam dulu ke pinjol, nanti dibayarnya dengan bantuan-bantuan kartu tadi. Mestinya kan di awal tahun ajaran baru waktu-waktu yang sangat menentukan Juni dan Juli terkait pembayaran-pembayaran tadi," ungkapnya.
Sementara itu, Satriwan menerangkan, orang tua biasanya mengeluarkan uang senilai Rp5 juta hingga 10 juta untuk biaya sekolah anak menjelang tahun ajaran baru. Uang itu dipergunakan untuk berbagai keperluan, seperti uang pangkal, buku, dan seragam.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar