Pemerintah Gelontorkan Subsidi dan Kompensasi BBM Rp 9,6 T Per Bulan
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg2.beritasatu.com%2Fcache%2Fberitasatu%2F960x620-3%2F2023%2F04%2F1682852723-3216x2136.webp)
Jakarta, Beritasatu.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi subsidi dan kompensasi BBM (bahan bakar minyak) pada semester I 2023 mencapai Rp 57,7 triliun.
Subsidi dan kompensasi BBM merupakan bagian dari belanja non-kementerian/lembaga (K/L) yang berdampak langsung ke masyarakat.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah telah membelanjakan subsidi dan kompensasi BBM sebesar Rp 57,7 triliun pada semester I 2023.
"Ini artinya setiap bulan APBN membayar Rp 9,6 triliun bagi pengguna subsidi BBM,” ucap Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Senin (24/7/2023).
Subsidi dan kompensasi BBM disalurkan untuk 7,2 juta kiloliter. Sementara itu, subsidi dan kompensasi listrik mencapai Rp 42,9 triliun per semester I 2023.
Dengan kata lain, kata Sri Mulyani, pemerintah membayarkan subsidi dan kompensasi listrik sebesar Rp 7,1 triliun setiap bulan
"Setiap bulan kita memberikan subsidi kepada para pelanggan listrik yang selama ini tarifnya masih dibawah biaya listrik dari PLN,” kata dia.
Sedangkan realisasi subsidi elpiji sebesar Rp 32,5 triliun hingga semester I 2023. Perinciannya, setiap bulan pemerintah membelanjakan Rp 5,4 triliun untuk masyarakat yang menggunakan elpiji 3 kg dengan harga jauh di bawah pasar.
Sementara itu, subsidi di bidang perumahan sebesar Rp 344,7 miliar yang menjangkau 84.500 unit rumah.
"Secara keseluruhan belanja pemerintah pusat mencapai Rp 891,6 triliun, dari jumlah tersebut Rp 492 triliun digunakan untuk belanja yang memberikan manfaat langsung kepada masyarakat,” pungkas Sri Mulyani.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Komentar
Posting Komentar