Rumah Mahasiswa Diduga Korban Mutilasi di Yogyakarta Ramai Dikunjungi Pelayat, Orang Tua Syok - Tempo

 

Rumah Mahasiswa Diduga Korban Mutilasi di Yogyakarta Ramai Dikunjungi Pelayat, Orang Tua Syok

Linda novi trianita

Minggu, 16 Juli 2023 18:25 WIB

Puluhan pelayat dari kalangan keluarga, tetangga sekitar mulai ramai mengunjungi kediaman Redho Tri Agustian yang diduga korban mutilasi di Yogyakarta, di Jalan Yos Sudarso Kota Pangkalpinang. Tempo/Servio Maranda

TEMPO.COPangkalpinang -Kediaman Redho Tri Agustian yang diduga kuat menjadi korban pembunuhan dengan cara mutilasi mulai ramai dikunjungi pelayat yang berasal dari keluarga dan tetangga. Pantauan Tempo, rumah Redho yang terletak di Jalan Yos Sudarso Depan Masjid Al Ihsan Pangkalbalam Kota Pangkalpinang tidak putus-putus dikunjungi para pelayat atau orang yang ingin menanyakan kebenaran apakah Redho yang menjadi korban.

Rumah bercat kuning dengan pagar berwarna putih dan hijau itu dipenuhi warga yang duduk di teras rumah maupun di ruang tamu dan ruang keluarga. Terdengar selentingan cerita beberapa warga menanyakan kebenaran Redho yang menjadi korban.

Paman Korban, Majid mengatakan pihak keluarga belum bisa memberikan keterangan lebih banyak karena sedang menunggu kabar pasti kebenaran Redho yang menjadi korban."Kami sekarang sedang berembug untuk mencari informasi valid soal ini dan hasil tes DNA. Mohon maaf belum bisa memberikan keterangan yang banyak," ujar Majid, Ahad, 16 Juli 2023.

Majid menuturkan ramainya rumah Redho dengan kedatangan tetangga dan keluarga untuk memberikan dukungan kepada orang tua. "Di sini kami mencoba menenangkan diri dulu. Kedua orang tua Redho masih syok dengan kabar ini," ujar dia.

Menurut Majid, saat ini pihak keluarga yang diwakili kakak laki-laki Redho sudah berangkat ke Yogyakarta. "Kami harapkan ada kepastian dari tes DNA. Intinya apa pun informasinya nanti kita sudah pasrah dan siap. Apakah itu kabar baik atau kabar terburuk pun, Insya Allah keluarga siap," ujar dia.

Advertising
Advertising

Terkuaknya kasus mutilasi ini dilakukan pasca temuan potongan-potongan tubuh manusia total di lima titik Sleman. Temuan pertama di area aliran Sungai Bedog, Jembatan Kelor, Kecamatan Turi, Sleman, Yogyakarta, sejak Rabu malam, 12 Juli 2023. Di temuan pertama ini seorang pemancing menemukan bagian tubuh manusia berupa tangan dan dua potong kaki. Di lokasi pertama juga ditemukan sejumlah barang seperti kompor, tali, pisau dan sandal.

Kemudian pada Sabtu menyusul temuan potongan tubuh lain diduga dari korban yang sama di sungai Krasak, Gimberan, Merdikorejo, Tempel Sleman Yogyakarta. Di lokasi kedua yang berjarak sekitar 5 kilometer dari lokasi pertama ini ditemukan potongan kepala manusia yang dikubur di lapangan desa.

Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (Polda DIY) menangkap dua pelaku di daerah Jawa Barat pada Sabtu petang, 15 Juli 2023. Pelaku berinisial W merupakan warga Magelang, Jawa Tengah; dan RD warga DKI Jakarta. "Identitas korban mutilasi inisial R, statusnya mahasiswa yang sedang kuliah di Yogya," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY Komisaris Besar Polisi FX Endriadi di Polda DIY, Ahad, 16 Juli 2023.

Pelaku membunuh dan memutilasi korban di kontrakan pelaku di area Triharjo, Sleman, Yogyakarta. Namun belum diketahui pasti, kapan aksi keji itu dilakukan. "Untuk motif masih kami dalami," kata Endriadi. Polisi hanya menyebut antara pelaku dan korban memang saling mengenal. "Ya ada hubungan teman, tapi kami masih dalami sejauh apa hubungan teman itu," kata dia. Satu pelaku adalah karyawan salah satu restoran di Yogyakarta, dan pelaku lainnya berjualan kue di wilayah Yogyakarta.

Berita terkait

Korban Mutilasi di Yogyakarta Mahasiswa Asal Pangkalpinang, Keluarga Pasrah Tunggu Tes DNA Keluar

4 jam lalu

Korban Mutilasi di Yogyakarta Mahasiswa Asal Pangkalpinang, Keluarga Pasrah Tunggu Tes DNA Keluar

Meski belum mendapat kepastian dari polisi, keluarga di Kota Pangkalpinang 99 persen yakin korban mutilasi adalah Redho.

Tangkap Pelaku Mutilasi Mahasiswa di Sleman, Polisi Konfirmasi Laporan Orang Hilang di Bantul

7 jam lalu

Korban mutilasi ditengarai mahasiswa UMY yang dilaporkan hilang sejak 11 Juli lalu.

Polisi Sita Panci hingga Kompor Gas dalam Penangkapan Pelaku Mutilasi Sleman

9 jam lalu

Polisi masih mendalami motif pembunuhan disertai mutilasi ini.

Tak Banyak Dikisahkan, Pangeran Diponegoro dan Kuda Kyai Gentayu

10 jam lalu

Tak Banyak Dikisahkan, Pangeran Diponegoro dan Kuda Kyai Gentayu

Pangeran Diponegoro memiliki kuda yang menemani sepanjang perjuangan melawan Belanda saat perang Jawa 1825-1830, Kyai Gentayu namanya.

Polisi Tangkap 2 Pelaku Mutilasi yang Sebar Tubuh Korban di Lima Lokasi

11 jam lalu

Terkuaknya kasus mutilasi ini pasca temuan potongan-potongan tubuh manusia total di lima titik Sleman.

PT Eka Bogainti Buka Gerai HokBen ke-369 di Pangkalpinang

11 jam lalu

PT Eka Bogainti Buka Gerai HokBen ke-369 di Pangkalpinang

PT Eka Bogainti yang menjalankan bisnis restoran cepat saji makanan bergaya Jepang, HokBen, resmi membuka gerainya yang ke-369 di Kota Pangkalpinang,

Prabowo Usul Pindahkan Makam Pangeran Diponegoro, Sultan HB X Tak Sepakat, Ini Alasan Keduanya

1 hari lalu

Prabowo Usul Pindahkan Makam Pangeran Diponegoro, Sultan HB X Tak Sepakat, Ini Alasan Keduanya

Prabowo usulkan pemindahan makam Pangeran Diponegoro dari Makassar ke Yogyakarta. Sultan HB X tak sepakat. Ini alasan mereka.

Hadir di GPFE 2023 Yogyakarta, Chery Bicara Target Produksi Mobil Listrik

1 hari lalu

Hadir di GPFE 2023 Yogyakarta, Chery Bicara Target Produksi Mobil Listrik

Chery untuk pertama kalinya mengikuti pameran pengadaan barang pemerintah atau Government Procurement Forum and Expo (GPFE) 2023.

Secret Service Tutup Kasus Kokain di Gedung Putih akibat Kurang Bukti, Sempat Diprediksi Petugas Hukum

2 hari lalu

Secret Service Tutup Kasus Kokain di Gedung Putih akibat Kurang Bukti, Sempat Diprediksi Petugas Hukum

Penyelidikan kokain yang sempat ditemukan di Gedung Putih AS dihentikan karena kurang bukti. Hal ini sudah diprediksi sebelumnya.

Kurang Bukti, Dinas Rahasia AS Akhiri Penyelidikan Kokain di Gedung Putih

2 hari lalu

Kurang Bukti, Dinas Rahasia AS Akhiri Penyelidikan Kokain di Gedung Putih

Dinas Rahasia AS tidak dapat mengidentifikasi tersangka karena tidak ada sidik jari dan cukup sampel DNA pada paket kokain yang ditemukan.

Baca Juga

Komentar