Satgas TPPO Selamatkan 2.195 Korban Sejak Juni
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg2.beritasatu.com%2Fcache%2Fberitasatu%2F960x620-3%2F2023%2F06%2F1686643949-1120x630.webp)
Jakarta, Beritasatu.com - Sejak dibentuk pada 5 Juni 2023, Satuan Tugas Tindak Pidana Perdagangan Orang (Satgas TPPO) sudah berhasil menyelamatkan 2.195 korban. Para korban ini terungkap dari ratusan laporan polisi (LP) yang ditangani Satgas TPPO selama hampir 2 bulan terakhir.
Sebagaimana diketahui, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membentuk satgas TPPO seiring dengan banyaknya WNI yang diperdagangkan ke luar negeri. Pihak kepolisian mengatakan bahwa satgas ini telah mengungkap 722 LP selama 5 Juni-27 Juli 2023. Angka tersebut hampir 6 kali lipat dari LP TPPO yang diterima oleh pihak kepolisian setiap tahunnya.
Sebagian besar dari 722 LP tersebut berasal dari Polda Jawa Barat. Pihak kepolisian di Jawa Barat mencatat adanya 86 LP.
“(Dari 722 LP tersebut, red), kami bisa menyelamatkan 2.195 korban,” ucap Subdit 5 Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri AKBP Aris Wibowo di media briefing yang digelar oleh Kedutaan AS di Jakarta, Jumat (28/7/2023).
"(Korban, red) terbanyak diselamatkan oleh Polda Kaltara lewat operasi gabungan yang menyelamatkan 233 korban dan menangkap 17 orang tersangka. Termasuk juga ada upaya menggandeng kepolisian Malaysia dan berhasil menangkap 6 (buron yang terdaftar di, Red) DPO (daftar pencarian orang) yang lari ke Malaysia,” jelasnya.
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg2.beritasatu.com%2Fcache%2Fberitasatu%2F620x350-2%2F2023%2F07%2F1689869770-4000x2250.webp)
Dalam hampir 2 bulan, satgas juga berhasil menangkap 865 tersangka TPPO.
Adapun modus operandi dari para pelaku TPPO beragam. Salah satunya adalah pelaku akan memasang lowongan kerja palsu di media sosial. Lowongan kerja ini biasanya menawarkan korbannya untuk bekerja di luar negeri dengan gaji yang fantastis.
Jika berhasil jatuh ke perangkap tersebut, para korban akan dipaksa untuk bekerja di pusat-pusat penipuan online di luar negeri dengan jam kerja yang tidak manusiawi. Bahkan tidak sedikit korban yang tidak menerima kontrak kerja.
“Kalau pun ada, itu (kontrak kerjanya, red) dalam bahasa Mandarin, yang korban maupun teman-temannya yang lain tidak mengerti,” jelas Aris.
Pihak kepolisian mengatakan sudah menerima 85 LP TPPO pada Januari-Mei 2023. Sebanyak 108 tersangka sudah ditangkap dan 229 orang terselamatkan. Sebanyak 26 korban tersebut merupakan anak-anak. Data juga menunjukkan pihak kepolisian selama tahun 2022 menangani 133 LP yang berhasil menyelamatkan 668 orang.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar