Viral! Pembangunan 4 Toilet SD di Sumenep Habiskan Rp 500 Juta
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg2.beritasatu.com%2Fcache%2Fberitasatu%2F960x620-3%2F2023%2F07%2F1688525438-1055x608.webp)
Sumenep, Beritasatu.com – Viral. Pembangunan 4 toilet sekolah dasar (SD) di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, menghabiskan biaya Rp 500 juta.
Pembangunan toilet tersebut dilakukan di SDN Lalangon 1 Kecamatan Manding, SDN Guwa-Guwa 1 Kecamatan Raas, SDN Dungkek 1 Kecamatan Dungkek, dan SDN Pordapor 2 Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep. Bangunan toilet dengan harga fantastis ini menjadi viral dan tersebar di media sosial.
Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Sumenep, nilai proyek pembangunan satu toilet mencapai Rp 125 juta. Sehingga total anggaran untuk pembangunan 4 toilet mencapai setengah miliar rupiah atau Rp 500 juta.
Di SDN Lalangon 1, pihak sekolah mengungkapkan bahwa pembangunan toilet dilakukan pada pertengahan tahun 2022 dan menghabiskan ratusan juta rupiah.
"Saya mengetahuinya karena pihak pelaksana sempat memasang papan yang memuat nilai proyek, tetapi sekarang papan tersebut sudah dicopot. Angkanya sekitar Rp 125 juta. Ada empat kamar mandi, tetapi kondisinya seperti ini, menggunakan ember," jelas Nono, penjaga SDN Lalangon 1, Rabu (5/7/2023).
Temuan tentang toilet yang dibangun dengan biaya fantastis ini menuai kritik dari pemerhati kebijakan publik Kota Sumenep. Pengeluaran sebesar Rp 125 juta dianggap sebagai pemborosan dan dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pendidikan lainnya.
"Penegak hukum harus turun tangan untuk melihat temuan ini. Ada toilet sekolah yang menghabiskan dana Rp 125 juta. Saya yakin ada indikasi korupsi di sana. Bayangkan, biaya membangun toilet sekolah hampir setara dengan membangun rumah di pedesaan," terang pemerhati kebijakan publik, Fauzi As.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Fauzi terkejut atas temuan bahwa toilet yang dibangun dengan menggunakan dana APBD ada di empat sekolah.
"Toilet untuk 4 sekolah saja menghabiskan hampir setengah miliar. Kami akan menelaah lebih lanjut. Jumlahnya bisa saja bertambah," tambahnya.
Menanggapi viralnya toilet mewah ini, Kabid Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Sumenep, Ardiansyah, menjelaskan, pembangunan tersebut mengikuti ketentuan penggunaan dana alokasi khusus (DAK).
"Terdapat aturan terkait hal ini, termasuk perbedaan harga antara satu kabupaten dengan kabupaten lainnya. Intinya, kami sudah mematuhi aturan tersebut," kata Ardiyansah.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar