Waspada! Cuaca dan Kondisi Mental Dapat Pengaruhi Psoriasis
Jakarta, Beritasatu.com - Kondisi mental maupun cuaca dingin dapat memicu munculnya psoriasis atau peradangan kulit yang kadang disalahpahami sebagai eksim atau alergi.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Bidang Sosial Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski), dr Adhimukti T Sampurna SpKK.
Ketika ditemui dalam sebuah acara di Jakarta belum lama ini, dokter Adhimukti menjelaskan bahwa psoriasis adalah peradangan pada kulit yang menyebabkan kulit menjadi bersisik, tebal, mudah mengelupas, dan kadang-kadang terasa gatal.
Biasanya, gangguan kulit ini disebabkan oleh faktor keturunan atau genetik dan dapat muncul di kulit bagian lutut, siku, lengan bawah, dan kulit kepala. "Saat ini, faktor utama penyebabnya masih banyak karena faktor keturunan," kata dokter Adhi.
Meskipun begitu, menurutnya penyebab psoriasis hingga saat ini masih belum diketahui dengan pasti. Namun, kondisi psoriasis dapat terjadi karena faktor keturunan dari keluarga dengan riwayat psoriasis sebelumnya.
Bahkan, orang yang tidak memiliki riwayat keluarga dengan psoriasis juga dapat mengalami kondisi tersebut jika mereka memiliki gangguan sistem kekebalan tubuh. Psoriasis juga dapat dipicu oleh faktor lain, seperti stres atau cuaca yang terlalu dingin dan kering.
"Stres ini bisa bersifat batiniah atau fisik. Biasanya, ada proses yang cukup berat sebelum psoriasis muncul," kata dia.
Dokter Adhi juga menyatakan bahwa sinar matahari dapat menjadi pemicu munculnya gangguan psoriasis pada kulit. Hal ini karena sinar matahari dapat menyebabkan kulit terbakar (sunburn), sehingga kulit menjadi kering, luka, dan rentan mengalami psoriasis.
Gejala
Gejala psoriasis tergantung pada jenisnya. Namun, umumnya kondisi ini ditandai dengan kulit yang bersisik, tebal, dan terasa gatal. Gejala psoriasis dapat muncul selama beberapa minggu, kemudian hilang untuk sementara waktu sebelum akhirnya muncul kembali.
Selain itu, gejala psoriasis juga dapat muncul pada kuku jari. Kuku orang dengan kondisi psoriasis dapat menunjukkan bintik-bintik putih hingga kuku menjadi tebal.
Jika psoriasis muncul di kulit kepala, gejala yang dapat muncul adalah kulit kepala kering, bersisik, dan berwarna kemerahan. Selain itu, pada kulit kepala juga dapat muncul ketombe dan kulit kepala terkelupas, terasa gatal dan nyeri, hingga rambut rontok.
Cara penanganan
Dokter Adhi menjelaskan bahwa psoriasis bukanlah gangguan kulit yang menular. Oleh karena itu, kontak langsung dengan ruam di kulit penderita tidak akan menyebabkan seseorang tertular psoriasis.
Untuk pengobatan psoriasis, metode yang digunakan tergantung pada tingkat keparahan psoriasis dan efektivitas perawatan sebelumnya. Jika psoriasis masih belum terlalu parah, penggunaan pelembab atau petroleum jelly dapat digunakan untuk meredakan gejalanya.
Selain pelembab dan petroleum jelly, obat oles dengan resep dokter juga dapat digunakan untuk meredakan gatal dan peradangan serta mengurangi gejala kulit bersisik. Jika pelembab dan obat oles tidak cukup efektif dalam mengatasi psoriasis, dokter biasanya akan menyarankan alternatif lain seperti obat minum, terapi cahaya dengan sinar ultraviolet (UV)A atau UVB, dan suntikan.
"Ada yang obatnya diminum, ada yang dioles, ada juga yang suntikan. Nanti akan disesuaikan dengan apa yang cocok untuk penderita psoriasis," tutupnya.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar