Arab Saudi Bakal Jadi Tuan Rumah Dialog Damai Rusia-Ukraina, Indonesia Diundang

ADVERTISEMENT

Nikmati gratis baca kumparanPLUS di aplikasi
Klaim
ADVERTISEMENT
Sebanyak 30 negara dilaporkan telah diundang ke pertemuan yang dijadwalkan digelar pada awal Agustus mendatang ini, salah satunya adalah Indonesia.
Dikutip dari Reuters, informasi tersebut dilaporkan oleh media berbasis di Amerika Serikat, Wall Street Journal, pada Sabtu (29/7).
"Arab Saudi akan menjadi tuan rumah pembicaraan mengenai Ukraina di bulan Agustus, mengundang negara-negara Barat, Ukraina, dan negara-negara berkembang termasuk India dan Brasil," ungkap laporan tersebut.
Mengutip pernyataan para diplomat yang terlibat dalam diskusi perencanaan, pertemuan itu akan mengundang para pejabat senior dari 30 negara — termasuk Indonesia, Mesir, Meksiko, Chili, dan Zambia.
Adapun pertemuan akan dilaksanakan di Ibu Kota Jeddah, pada Sabtu (5/8) hingga Minggu (6/8) pekan depan. Dari hasil pembicaraan ini, diharapkan bakal terlahir upaya dan solusi terbaru dalam menghadapi ancaman keamanan global akibat perang.
ADVERTISEMENT
"Ukraina dan para pejabat Barat berharap bahwa pembicaraan tersebut, yang tidak menyertakan Rusia, akan menghasilkan dukungan internasional untuk syarat-syarat perdamaian yang menguntungkan Ukraina," jelas laporan Wall Street Journal.
Kehadiran Indonesia
Di antara negara-negara undangan, sambungnya, belum jelas berapa banyak yang akan hadir. Namun, Wall Street Journal melaporkan beberapa negara seperti Inggris, Afrika Selatan, Polandia, dan Uni Eropa termasuk di antara yang telah mengkonfirmasi kehadirannya.
Selain itu, negara-negara yang ikut dalam putaran pembicaran serupa di Ibu Kota Kopenhagen, Denmark, pada Juni 2023 lalu diperkirakan turut kembali hadir.
Indonesia, pada gilirannya, juga belum memberikan konfirmasi kehadiran. "Belum diputuskan akan hadir pada tingkat apa," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Teuku Faizasyah, kepada kumparan pada Senin (31/7).

"Lazimnya bila tidak ada yang bisa hadiri dari Jakarta, maka Dubes yang akan hadir mewakili," sambung diplomat itu.
ADVERTISEMENT
Adapun rencana pelaksanaan dialog ini muncul, setelah Moskow menarik diri dari perpanjangan kesepakatan ekspor gandum Ukraina melalui Laut Hitam pada pekan lalu.
Tidak diketahui mengapa Rusia tidak dilibatkan dalam pembicaraan itu, tetapi pihaknya sempat mengatakan bahwa pembicaraan damai dengan Kiev hanya mungkin terjadi apabila mereka mau mengakui 'realitas baru' dalam perang.
Kremlin mengacu pada pengakuan Ukraina atas kedaulatan wilayah-wilayah yang dicaplok Rusia — termasuk keempat provinsi yang dianeksasi tahun lalu yakni Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kherson.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar