ASEAN Plus Three Sepakat Bangun Ekosistem Kendaraan Listrik By BeritaSatu

 

ASEAN Plus Three Sepakat Bangun Ekosistem Kendaraan Listrik

By BeritaSatu.com
beritasatu.com
July 31, 2023
Direktur Kerja Sama Ekonomi ASEAN Kementerian Luar Negeri
Direktur Kerja Sama Ekonomi ASEAN Kementerian Luar Negeri

Jakarta, Beritasatu.com - ASEAN akan menggandeng Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan (Korsel) dalam mewujudkan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV). Kerja sama ini akan terjalin di bawah mekanisme ASEAN Plus Three.

Hal ini diungkapkan oleh Direktur Kerja Sama Ekonomi ASEAN Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Berlianto Pandapotan Hasudungan di Jakarta, Selasa (15/8/2023). ASEAN Plus Three adalah kerja sama ekonomi ASEAN dan tiga negara Asia Timur yakni Tiongkok, Korsel, dan Jepang.

Menurut Berlianto, ASEAN akan mengumumkan kerja sama ekosistem kendaraan listrik dengan ASEAN Plus Three di KTT ke-43 ASEAN pada September mendatang. Sebelumnya, para kepala negara Asia Tenggara telah mengadopsi ASEAN Leaders’ Declaration on Developing EV Ecosystem.

"Kita paham di antara 10 negara ASEAN memang belum semuanya yang mengadopsi standar, regulasi, infrastruktur EV secara sama dan merata. Kita meminta dukungan kepada negara-negara ASEAN Plus Three yaitu Tiongkok, Korsel, dan Jepang, untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik,” ujar Berlianto.

Adapun detail lebih lanjut mengenai kerja sama ASEAN dengan Tiongkok, Korsel, dan Jepang, terkait ekosistem kendaraan listrik ini akan diumumkan saat ASEAN Plus Three meluncurkan leaders’ statement pada September 2023 mendatang.

ASEAN saat ini tengah mengupayakan harmonisasi standar kendaraan listrik antar negara anggotanya. Ini diharapkan bisa memfasilitasi perdagangan terutama untuk kendaraan listrik maupun komponennya.

Adapun yang dimaksud dengan "standar" ini, lanjut Berlianto, dapat berupa electric plug atau colokan listrik. Harmonisasi standar ini penting untuk pengembangan rantai pasok kendaraan listrik, termasuk untuk perdagangan EV.

"Nanti tidak perlu khawatir lagi, kalau Indonesia ekspor mobil listrik ke Singapura tetapi colokannya tidak seragam. Kapasitas dari baterainya juga harus diseragamkan, setidaknya ada satu standar khusus untuk memudahkan penggantian spare part. Standar keselamatan juga tidak kalah penting untuk diharmonisasikan,” jelas Berlianto.

Saat ditanyai mengenai apakah ASEAN sudah menetapkan target kapan standar-standar tersebut benar-benar terharmonisasi, Berlianto mengatakan, ASEAN baru saja mulai mengembangkan ekosistem ini.

"Deklarasi pemimpin ASEAN adalah komitmen politik tertinggi. Ini perlu diturunkan lagi kepada badan-badan sektoral di bawahnya. Misalnya, menteri yang akan mendorong penyusunan framework atau roadmap. Lalu tataran teknisnya di tingkat pertemuan pejabat tinggi atau senior officials meeting untuk didorong implementasinya,” tutup Berlianto.

Baca Juga

Komentar