Ayah Sultan Rifat Tak Terima Ucapan Sekda DKI, Minta Ketemu untuk Jelaskan soal Kompensasi
Reporter
Jumat, 4 Agustus 2023 19:00 WIB
Bagikan
TEMPO.CO, Jakarta - Fatih F. H. ingin menemui Sekretaris DKI Jakarta Joko Agus Setyono untuk menjelaskan soal biaya kompensasi terhadap Sultan Rifat Alfatih. Keinginan itu karena mendengar Agus menyebut ada peningkatan permintaan kompensasi dari pihak Sultan.
"Mohon difasilitasi untuk bisa bertemu Pak Sekda," ujar Fatih saat dihubungi, Jumat, 4 Agustus 2023.
Baca Juga:
Pernyataan Sekda DKI tersebut terlontar pada saat Rapat Badan Anggaran di DPRD DKI Jakarta, kemarin. Dia mendapatkan penjelasan masalah Sultan Rifat yang terjepret kabel fiber optik ini dari Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta.
Dia menjelaskan awalnya kabel fiber optik itu tersangkut di sebuah truk. Lalu kabel itu kendur dan tersangkut lagi di sebuah mobil Toyota Innova, yang kebetulan di belakangnya ada Sultan Rif'at.
Joko Agus Setyono menuturkan PT Bali Towerindo Sentra Tbk. selaku pemilik kabel fiber optik sudah berusaha menemui. Namun, nilai kompensasi yang diminta justru meningkat terus.
Baca Juga:
Menurut yang Agus ketahui, nilai kompensasi yang ditolak itu sebesar Rp 2 miliar. "Terus akhirnya meningkat lagi permintaannya sehingga tidak selesai-selesai. Mungkin dengan media sosial membuat angka kompensasinya meningkat," katanya di DPRD DKI Jakarta, Kamis malam, 4 Agustus 2023.
Menanggapi pernyataan Agus, ayah dari Sultan Rifat merasa tidak terima. "Saya sangat kecewa!" ujar Fatih.
Masalah ini terjadi saat Sultan Rifat mengendarai sepeda motor malam hari bersama teman-temannya di sekitar Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan, 5 Januari 2023. Lalu sebuah mobil di depannya menarik kabel fiber optik yang diduga tanpa disadari, kemudian terhempas mengenai leher Sultan.
Kejadian itu mengakibatkan korban tidak bisa makan dan minum seperti normal. Dampaknya juga membuat berat badan Sultan turun drastis dan terlihat kurus, karena kesulitan makan.
Pengobatan korban kini ditangani tim dokter Rumah Sakit Fatmawati, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, dan Rumah Sakit Polri. "Prioritas perawatan untuk naikkan berat badan dan observasi menyeluruh kondisi fisik Sultan," tutur Fatih.
Mengenai biaya ganti rugi, kata Fatih, belum menemui kesepakatan dengan pihak PT Bali Towerindo Sentra Tbk. Dia juga belum bisa menyebut berapa nilai yang layak untuk ganti rugi anaknya. "Disesuaikan dengan data dan fakta kondisi Sultan, baru bicara angka," ujarnya.
NUR KHASANAH APRILIANI
Komentar
Posting Komentar