Bangun Patung Soekarno Senilai Rp 1 Triliun, Ridwan Kamil Dikritik
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil tengah mendapatkan kritik dan serangan karena menghabiskan dana sebesar Rp 10 Triliun untuk membangun sebuah patung di Jawa Barat.
Sedangkan, masyarakat Jabar sendiri tengah kesusahan menghadapi harga makanan yang makin melambung serta minimnya lapangan pekerjaan.
Ridwan Kamil memastikan bahwa pembangunan patung tersebut akan dimulai tahun depan. Ia pun menegaskan bahwa biaya pembangunan patung mencapai Rp. 10 Triliun, seperti diberitakan Kompas.
Netizen pun geram dengan rencana Ridwan Kamil tersebut.
“Pak Ridwan Kamil mau tanya itu bangun patung Sukarno 10T pakai uang siapa ya? Manfaat patung itu apa ya???”, ujar salah satu warga Jawa Barat yang marah.
Warga lain pun mengungkapkan kegusarannya dan mengatakan bahwa seharusnya Ridwan Kamil bisa lebih bijak menggunakan dana tersebut untuk kebutuhan pendidikan di Jawa Barat, bukan semata-semata mengejar ambisinya untuk menjadi Presiden.
“Bisa bagus tuh sekolah kalau dana Berhala dipake bangun sekolah.”, ujar salah satu warga. Ada pun komentar lainnya adalah, “Segala patung sukarno dengan biaya segitu besar mau dibangunlah, apalah. Ridwan Kamil, gimana mau jadi pemimpin ditingkat nasional kalo kayak gini.”
Tak hanya itu, ada pula kekhawatiran bahwa sebagian dana pembangunan sebesar Rp. 10 Triliun tersebut akan hilang.
Masih segar diingatan, bagaimana Ridwan Kamil diduga menggelapkan dana pembangunan Masjid Al-Jabbar senilai Rp. 200 Miliar.
Saat ini, Jawa Barat menjadi salah satu provinsi yang mengalami kegagalan ekonomi. Provinsi dengan jumlah 49,94 juta penduduk ini tidak mungkin kehilangan lebih banyak uang lagi gara-gara seorang politisi ambisius dengan proyek-proyek yang tidak penting.
Masyarakat Jawa Barat ingin Ridwan Kamil mengalokasikan uang tersebut untuk makanan bagi orang kurang mampu dan menciptakan lapangan kerja.
Ayo bagikan artikel ini jika kamu menyukai laporan di Garuda News 24. Dukungan kamu sangat berarti untuk kami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar