Dinkes DKI: Tak Ada Kenaikan Kasus ISPA April hingga Juli 2023 - CNN Indonesia

 

Dinkes DKI: Tak Ada Kenaikan Kasus ISPA April hingga Juli 2023

Ilustrasi ISPA imbas polusi udara. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan

Jakarta, CNN Indonesia --

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menyebut tak ada kenaikan kasus Infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) di Ibu Kota sejak April hingga Juli 2023.

"Tidak ada kenaikan kasus ISPA yang bermakna sejak bulan April 2023 sampai dengan Juli 2023. Tren masih tetap," kata Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama dalam keterangannya, Jumat (11/8).

Ngabila menyampaikan penyakit ISPA paling banyak menjangkit pada Maret dengan 119.734 kasus. Sementara Januari ada 102.609 kasus, Februari ada 104.638 kasus, dan April ada 109.705 kasus. Kemudian, Mei ada 99.130 kasus serta Juni ada 102.475 kasus.

Ngabila menjelaskan kasus ISPA memiliki pola yang sama setiap tahunnya. Penyakit ini akan meningkat pada September, kemudian puncaknya pada Oktober hingga November. Lalu kembali turun pada Mei.

"Hanya 0,9 persen warga DKI Jakarta terkena batuk pilek ISPA atau pneumonia setiap bulannya (rata-rata 100 ribu kasus dari 11 juta penduduk)," jelasnya.

Ngabila mengatakan peralihan cuaca menjadi penyebab utama meningkatnya kasus ISPA.

"ISPA dari trennya banyak di musim penghujan sesudah September, jelas pengaruh paling kuat adalah kondisi pancaroba atau peralihan cuaca," ucap Ngabila.

Dinkes DKI Jakarta mengimbau agar masyarakat waspada terhadap kenaikan kasus batuk pilek ISPA dan pneumonia dengan tetap memakai masker saat keluar rumah di tengah buruknya kualitas udara Jakarta.

"Menyikapi kualitas udara yang kurang baik mari kita waspada terhadap kenaikan kasus batuk pilek ISPA dan pneumonia, anjurannya kita dapat mencegah sakit dengan memakai masker jika keluar rumah," katanya.

Baca Juga

Komentar