Harga Minyak Tak Mampu Bangkit karena Kekhawatiran Permintaan By BeritaSatu - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image
demo-image

Harga Minyak Tak Mampu Bangkit karena Kekhawatiran Permintaan By BeritaSatu

Share This
Responsive Ads Here

 

Harga Minyak Tak Mampu Bangkit karena Kekhawatiran Permintaan

By BeritaSatu.com
beritasatu.com
Ilusrasi minyak, pemandangan dari udara fasilitas penyimpanan minyak mentah di Cushing, Oklahoma, AS.

Chicago, Beritasatu.com - Harga minyak turun 1% pada Rabu (23/8/2023) karena kekhawatiran permintaan menyusul lemahnya data manufaktur global. Kondisi ini terjadi meski ada penurunan stok minyak mentah Amerika Serikat (AS) lebih besar dari perkiraan.

Harga minyak mentah Brent turun 82 sen atau 0,98% menjadi US$ 83,21 per barel, setelah sempat ambles 2,5% di awal perdagangan. Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) acuan AS turun 75 sen atau 0,9% menjadi US$ 78,89 setelah sempat melemah 3,4%.

Stok bensin AS naik 1,5 juta barel pada pekan lalu, dibandingkan perkiraan analis turun 888.000 barel.

Sementara itu, persediaan minyak mentah AS berkurang 6,1 juta barel dalam pekan yang berakhir 18 Agustus, menurut Badan Informasi Energi (EIA). Hal ini dipicu kuatnya aktivitas penyulingan dan tingginya ekspor. Sementara, para analis memperkirakan penurunan sebesar 2,8 juta barel. “Data EIA beragam,” kata analis Again Capital, John Kilduff.

Kilduff menambahkan meski kilang terus beroperasi dengan kecepatan tinggi dan menghabiskan stok minyak, permintaan bahan bakar belum terlalu kuat karena ekonomi masih sulit.

Data manufaktur dari sejumlah survei indeks manajer pembelian (purchasing manager index/PMI) memberikan gambaran suram mengenai kesehatan perekonomian di seluruh dunia.

Jepang pada bulan Agustus melaporkan penurunan aktivitas pabrik selama 3 bulan berturut-turut. Aktivitas bisnis zona euro juga turun lebih dari perkiraan, khususnya di Jerman. Sementara, perekonomian Inggris akan menyusut pada kuartal ini, dan diproyeksi jatuh ke dalam resesi. Adapun aktivitas bisnis AS mendekati titik stagnasi pada Agustus, dengan pertumbuhan paling lemah sejak Februari.

Pasar juga mencari petunjuk prospek suku bunga ketika pejabat Federal Reserve dan pembuat kebijakan dari Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB), Bank of England, dan Bank of Japan mengunjungi Jackson Hole, Wyoming, pada Kamis-Jumat.

Pembicaraan mengarah untuk mempertahankan suku bunga dengan kondisi saat ini daripada menaikkan.

Di sisi pasokan, produksi minyak mentah Iran akan mencapai 3,4 juta barel per hari (bph) pada akhir September, meskipun sanksi AS masih berlaku.

Arab Saudi kemungkinan akan memperpanjang pengurangan minyak sebesar 1 juta barel per hari untuk bulan ketiga berturut-turut hingga Oktober, di tengah ketidakpastian pasokan.

Type-light.3f210b01
Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arenanews

Berbagi Informasi

Media Informasi

Opsiinfo9

Post Bottom Ad

Pages