Kebakaran Lahan di Gunung Arjuno Meluas di Hari Keempat, Muncul Titik Api Baru
MALANG, iNews.id - Kebakaran lahan di Gunung Arjuno yang masuk Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo semakin meluas. Bahkan beberapa titik api baru lagi bermunculan di hari keempat.
Dari informasi yang dihimpun, asap putih tebal yang diduga dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terlihat di area Kebun Teh Lawang yang berada di Dusun Tegalrejo, Desa Ketindan, Kecamatan Lawang, pada Rabu pagi (30/8/2023).
Kasi Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahura Raden Soerjo Ajat Sudrajat menyatakan, titik api masih belum sepenuhnya dipadamkan. Bahkan beberapa titik api yang sebelumnya mengarah ke Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, ada yang kembali menjalar ke wilayah Kabupaten Malang.
"Masih terus pemadaman, di Purwodadi masih terus berkembang, tapi kemudian ada juga yang mengarah kembali ke Malang saat ini masih terus dilakukan upaya pemadaman," ucap Ajat Sudrajat, dikonfirmasi pada Rabu pagi (30/8/2023).
Menurutnya, jumlah titik api sudah tidak bisa lagi dihitung, sebab sebarannya kian meluas karena faktor cuaca kering ditambah tiupan hembusan angin. Ia menduga ada seseorang beraktivitas perburuan liar yang sengaja menyalakan api, sehingga api menjalar ke bagian lain.
"Ini kan yang mempercepat pergerakan api itu karena ilalangnya lebat, kemudian tertiup angin, ketika tersulut api, kena arus angin lalu menyebar ke mana-mana. Angin kencang itu memperparah penyebaran api," ucapnya.
Editor : Nani Suherni
Follow Berita iNewsJatim di Google News
Sementara proses pemadaman juga tak mudah, pihaknya mengerahkan ada 120 petugas Tahura Raden Soerjo dibantu masyarakat peduli api berjibaku di kawasan Gunung Arjuno mulai sisi Kabupaten Malang dan Kabupaten Pasuruan. Pengerahan petugas yang banyak pun tak memudahkan proses pemadaman. Ketiadaan sumber air menjadikan pemadaman dilakukan dengan cara manual, yakni memukul-mukulkan ranting pohon ke sumber api dan membuat sekat, untuk mengantisipasi api meluas.
"Kita kerahkan 120 orang personel Tahura plus masyarakat peduli api, (kendala di lapangan) karena lokasi yang miring, sulit dijangkau, tebing curam, tebing kemiringan 60 derajat, ya ekstrimlah," katanya.
Ajat mengingatkan agar masyarakat yang beraktivitas di seluruh kawasan Gunung Arjuno - Welirang tidak melakukan aktivitas menyalakan titik api. Sebab hal itu bisa mengakibatkan kebakaran di tengah kondisi cuaca kering, termasuk merusak ekosistem lingkungan.
"Kalau ekologi rusak ya pasti, ekosistem pasti rusak otomatis. (Kerugian hewan terbakar dan luasan area yang terbakar) mesti ada, tapi saat ini kita masih fokus ke pemadaman dulu," katanya.
Sebelumnya diberitakan, lahan di wilayah Gunung Arjuno sisi Kabupaten Malang terbakar sejak Sabtu dini hari (26/8/2023). Titik api dilaporkan muncul pertama kali di Curah Sriti, Bukit Lincing, hingga Bukit Budug Asu, yang masuk Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.
Tim gabungan dari BPBD Kabupaten Malang, petugas Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, polisi hutan, TNI polri, hingga dibantu relawan serta masyarakat sekitar hutan berjibaku memadamkan api. Titik api yang muncul berada di lereng perbukitan dengan kemiringan mencapai 60 - 70 derajat menyulitkan proses pemadaman.
Akibat kebakaran ini, untuk sementara waktu demi keselamatan empat posko pendakian yakni Tretes di Prigen, Kabupaten Pasuruan, jalur Tambaksari di Purwodadi, Pasuruan, serta jalur Sumber Brantas di Cangar, Kota Batu, dan terakhir melalui jalur Lawang, Kabupaten Malang, ditutup sementara waktu demi memperlancar pemadaman api.
Editor : Nani Suherni
Follow Berita iNewsJatim di Google News
Komentar
Posting Komentar