Keluarga Tak Percaya Siswa SPN Kemiling Advent Pratama Meninggal karena Kelelahan

Bandar Lampung, Beritasatu.com - Pihak keluarga tak mempercayai siswa Sekolah Kepolisian Negara atau SPN Kemiling Polda Lampung, Advent Pratama Telaumbauna meninggal dunia karena kelelahan. Hal ini lantaran pihak keluarga menemukan kejanggalan atas meninggalnya Advent Pratama.
Hal itu dikatakan Ifon, ayahanda Advent Pratama, Sabtu (19/8/2023). Dikatakan, kematian anaknya tidak masuk diakal lantaran tidak ada riwayat penyakit yang diderita korban.
"Kecurigaan keluarga awalnya muncul sebab saat pertama di RS Bhayangkara pihak keluarga tidak diizinkan melihat jenazah Advent Pratama sehingga keluarga memutuskan untuk melakukan autopsi di RS Adam Malik, Medan," kata Ifon.
Kerucigaan Ifon dan keluarga semakin bertambah saat melihat sejumlah luka pada tubuh Advent Pratama. Terlihat luka yang memanjang di pelipis dan dagu, luka di bibir atas, dua memar membiru di bawah dada, dan luka bergaris sebelah kanan.
Lambung korban juga terlihat membusung, ditambah luka memanjang di jari telunjuk tangan dan luka membulat di atas pinggang.
"Lalu, memar menghitam bulat di tulang ekor dan luka-luka di jari dan siku," ujar Ifon.
Untuk itu, pihak keluarga tak puas dan tak percaya dengan pernyataan Polda Lampung yang menyatakan Advent Pratama Telaumbauna meninggal dunia akibat kelelahan. Advent Pratama disebut meninggal setelah mengikuti latihan fisik pendidikan bintara Polri di SPN Kemiling Bandar Lampung, Selasa (15/8/2023).
Keluarga sempat ditawarkan agar jenazah Advent Pratama diautopsi di RS Bhayangkara. Namun pihak keluarga menolak karena khawatir rumah sakit tidak netral karena berhubungan dengan instansi kepolisian. Keluarga pun memilih autopsi jenazah korban dilakukan di RS Adam Malik Medan.
Saat ini, pihak keluarga masih menunggu hasil autopsi jenazah Advent Pratama Telaumbauna dari Rumah Sakit Umum Adam Malik, Medan, Sumatera Utara.
Keluarga Advent Pratama akan melaporkan kematian Advent Pratama yang dinilai tidak wajar tersebut ke Polda Lampung untuk dilakukan penyelidikan.
Setelah proses autopsi, jenazah Advent Pratama dibawa ke rumah orang tuanya di Kecamatan Siduari, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera utara. Isak tangis keluarga pecah menyambut kedatangan jenazah Advent Pratama pada Jumat (18/8/2023).
Keluarga dan kerabat Advent Pratama terlihat menangis histeris saat jenazah korban diturunkan dari mobil ambulans. Tidak hanya keluarga dan kerabat, ratusan warga juga terlihat turut menyambut kedatangan jenazah Advent Pratama.
Sebelumnya Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Umi Fadilah Astutik mengatakan, Advent Pratama meninggal dunia karena kelelahan usai mengikuti upacara bersama rombongan teman-temannya.
"Dia ini ikut barisan, saat teman-temannya istirahat korban tiba-tiba terjatuh lalu pingsan," kata Kombes Pol Umi Fadilah Astutik saat konferensi pers di Polda Lampung.
Umi Fadilah Astutik menjelaskan, akibat terjatuh terdapat luka-luka di bagian muka yaitu dahi, dagu, dan bibir. Sebelum meninggal, korban mengikuti semua rangkaian kegiatan pendidikan, termasuk lari tiga putaran atau 850 meter.
"Rekan korban menolong dan dibawa ke klinik dengan dibantu pengasuh. Korban sempat sadar dan mengaku pusing," jelas Umi Fadilah Astutik.
Umi Fadilah Astutik mengungkapkan, karena kondisinya tidak membaik dan kesadarannya makin menurun, Advent Pratama kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Polda Lampung.
"Sampai di rumah sakit, Advent Pratama langsung dibawa ke IGD untuk mendapatkan penanganan. Tidak lama masuk IGD, tenaga kesehatan menyatakan RS Bhayangkara meninggal dunia," ungkap Umi Fadilah Astutik.
BERITA TERKAIT

3 Anggota Polres Lampung Selatan Terjaring OTT Diduga Salahgunakan Barang Bukti Narkoba

24 Calon Pekerja Migran Ilegal Dipulangkan Polda Lampung ke Daerah Asal

Polda Lampung Pastikan Ada Tersangka Baru TPPO 24 Calon PMI Asal NTB

Polda Lampung Tangkap 9 Anggota Geng Motor Pelaku Tawuran

Polda Lampung Selamatkan 24 Calon PMI yang Akan Dikirim ke Timur Tengah

14 Hari, Polda Lampung Tangkap 307 Pelaku Kejahatan dan Sita 36 Senjata Api
BERITA TERKINI

Kompolnas Tegaskan Polisi Terlibat Terorisme Ancamannya Hukuman Mati

FIBA World Cup Segera Bergulir, Erick Thohir: Ini Kesempatan Langka


Liverpool vs Bournemouth: Ini Susunan Pemain Kedua Tim

10 Hari Pameran, Jumlah Pengunjung GIIAS 2023 Tembus 400.000 Orang

Marc Andre ter Stegen Segera Teken Kontrak Baru di Barcelona hingga 2028

Kompolnas Minta Briptu S yang Paksa Tahanan Wanita Seks Oral Dijerat Pasal Berlapis

Gerindra Buka Peluang Budiman Sudjatmiko Jadi Kader

Terlibat Penyelundupan 6,9 Kg Sabu, Oknum Polda Sultra Terancam Hukuman Mati

Tidak ada komentar:
Posting Komentar