Kenalkan Tamima, Umur Baru 16 Tahun Sudah Jadi Anak Kimia ITB - detik

 

Kenalkan Tamima, Umur Baru 16 Tahun Sudah Jadi Anak Kimia ITB

Cicin Yulianti - detikEdu

Sabtu, 26 Agu 2023 16:00 WIB

Tamima Meirizqeena mahasiswa baru termuda ITB tahun ajaran 2023/2024. Mima berhasil masuk ITB melalui jalur prestasi. Foto: Dok. ITB

Jakarta - Remaja yang masih berusia 16 tahun umumnya masih bersekolah pada jenjang sekolah menengah atas. Namun, Tamima Meirizqeena dalam usia terbilang belia tersebut mampu menembus salah satu kampus terbaik di Indonesia.

Perempuan yang akrab disapa Mima menjadi mahasiswa termuda Institut Teknologi Bandung (ITB) dari 4.651 mahasiswa baru tahun ajaran 2023/2023.

Lulusan SMAN 8 Kota Tangerang ini berhasil diterima di program studi Kimia, Fakultas Ilmu dan Pengetahuan Alam (FMIPA) melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Saat mendaftar, Mima langsung mengambil program peminatan jurusan.

Baca juga:

Menyukai Dunia Kimia

Mima merupakan siswa akselerasi saat kelas 3 SD dan masuk SD pada usia 5 tahun. Hal ini membuat dirinya selalu menjadi siswa paling muda dibandingkan teman-teman lainnya.

Sejak SMP, Mima sudah memantapkan pilihannya untuk melanjutkan kuliah di ITB. Pada awalnya, ia ingin masuk prodi astronomi. Namun, seiring berjalannya waktu, Mima berubah pikiran dan memilih jurusan kimia.

"Sejak SMP aku ingin masuk jurusan Astronomi dan kebetulan jurusan tersebut ada di FMIPA ITB. Namun saat masuk kelas 10 SMA aku sadar jika aku kurang suka fisika dan lebih tertarik ke kimia. Apalagi di tempat bimbel aku, guru kimianya baik dan enak mengajarnya," tutur Mima, dikutip dari laman ITB, Sabtu (26/3/2023).

Meski sekarang sudah diterima di kampus impiannya, Mima mengaku sempat khawatir saat mendaftar SNBP. Saat itu, dua temannya sama-sama memilih FMIPA ITB. Beruntungnya, Mima berhasil diterima di ITB karena teman-temannya tersebut memilih program berbeda.

Strategi Belajar Tamima

Mima mengatakan dirinya akan memprioritaskan kuliah. Ia juga telah memiliki strategi dalam belajar yang akhirnya bisa mengantarkannya mewujudkan kampus impian. Sebelumnya, Mima lebih banyak menghabiskan waktu belajar di luar kelas.

Intensitas belajar Mima lebih banyak dilakukan di rumah dan tempat les. Jika ada waktu senggang, Mima selalu pakai untuk mencatat pelajaran. Dengan strategi ini, Mima merasa mendapat kemudahan dalam mengerjakan soal ujian.

Ia mengaku dirinya juga merupakan orang yang memiliki rasa penasaran tinggi atau kepo. Saat Mima berpikir tentang suatu hal, ia bisa tergerak langsung mencari dan mencari hubungan dengan hal lain.

Dengan masuk ITB, Mima menjadi termotivasi untuk semangat belajar dan mengharumkan nama almamater barunya tersebut.

"Harapannya setelah masuk ITB ini, aku bisa mengubah sisi negatif diri aku dengan lingkungan positif ITB. Misalnya dengan melihat teman-teman ITB yang semangat belajarnya tinggi sehingga bisa ikut terpacu. Kemudian bisa ikut berkontribusi dalam mengharumkan nama ITB," ujarnya.


Simak Video "Senyum Ridwan Kamil Saat Wakili Wisuda Eril di ITB"

(cyu/pal)