Lawan Eropa tentang Ekspor Nikel, Indonesia Ancam Alihkan Impor Produk Susu ke Australia By BeritaSatu

 

Lawan Eropa tentang Ekspor Nikel, Indonesia Ancam Alihkan Impor Produk Susu ke Australia

By BeritaSatu.com
beritasatu.com
July 24, 2023
Produk olahan susu atau "dairy".
Produk olahan susu atau "dairy".

Jakarta, Beritasatu.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan mengancam akan mengalihkan impor produk susu (dairy) dari Uni Eropa (UE) ke negara lain seperti Australia. Langkah ini akan ditempuh apabila UE terus menentang Indonesia yang melarang ekspor bijih nikel.

UE diketahui sudah meluncurkan konsultasi mengenai enforcement regulation seusai Indonesia melayangkan banding di World Trade Organization (WTO). Dalam konsultasi yang akan berlangsung hingga 1 September 2023, para pemangku kepentingan UE akan membahas kemungkinan penerapan kebijakan pengenaan bea atau pembatasan kuantitas impor/ekspor dari Indonesia.

Menurut Luhut, Indonesia akan melalui proses hukum yang berjalan. “Negara-negara berkembang punya hak untuk menikmati hasil nilai tambah dari hasil alamnya. Memang bisa dengan cara-cara lain. Saya pikir kita melakukan itu,” ucap Luhut kepada Beritasatu.com seusai menghadiri Investor Daily Round Table di Jakarta, Senin malam (31/7/2023).

“Kalau mereka (UE, red) retaliate, kita pindahkan impor dairy dari Australia, bisa susu, keju, wine segala macam. Kenapa harus dari Eropa saja? Kita punya hak untuk survival juga. Kita jangan didikte-dikte lah. Sudah bukan zamannya lagi,” imbuh Luhut.

Dalam paparannya, Luhut juga menegaskan bahwa tidak adil jika UE menentang larangan ekspor nikel Indonesia. Ia juga mengatakan dirinya belum lama ini bertemu dengan perwakilan Parlemen Eropa.

“Kalian kenapa me-retaliate kami padahal kami melarang ekspor 1% daripada nickel ore kami kepada UE? Kalian menikmati, itu unfairWe have to fight against youIt’s a matter of survival for us,” imbuh Luhut.

Indonesia melarang ekspor bijih nikel pada 2020. UE kemudian menggugat Indonesia di WTO karena larangan ekspor tersebut dikhawatirkan dapat mengganggu produksi stainless steel Eropa. Indonesia sudah dinyatakan kalah dari gugatan UE di WTO. Meski demikian, pemerintah RI tidak menyerah dan mengajukan banding pada 8 Desember 2022 lalu.

Baca Juga

Komentar