LRT Di-Bully, Jokowi: Mari Dukung Produk Dalam Negeri
Jakarta, Beritasatu.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak masyarakat untuk tidak mencemooh LRT Jabodebek, sebuah produk dalam negeri, meskipun menghadapi gangguan operasional baru-baru ini.
"Marilah kita mendukung produk kita sendiri. Siapa lagi yang akan merasa bangga jika bukan kita sebagai pemakai? Tidak begitu?" ujar Jokowi setelah menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) HIPMI di ICE BSD Tangerang, Banten, pada Kamis (31/8/2023).
BACA JUGA
LRT Jabodebek dikerjakan oleh PT Inka (Persero) dan bekerja sama dengan industri dalam negeri lainnya seperti PT LEN Industri (Persero) serta berkolaborasi dengan perusahan top multinasional dunia. Sementara relnya dibangun PT Adhi Karya Tbk.
"Jika kita tidak berani memulai dan setiap kali ada kekurangan kita langsung mencemooh, orang tidak akan berani mencoba menciptakan sesuatu. Itu tidak akan terjadi," katanya.
Jokowi menegaskan bahwa gangguan operasional dan kekurangan dalam desain gerbong LRT Jabodebek akan diperbaiki.
"Jika terjadi kemacetan, maka akan diperbaiki. Jika ada kekurangan dalam desain, akan diperbaiki. Memang harus seperti itu," tegasnya.
Jokowi menyadari bahwa LRT Jabodebek adalah transportasi pertama yang tidak memiliki masinis. Oleh karena itu, pasti akan ada kekurangan yang perlu dievaluasi.
"Sudah saya sampaikan sejak awal bahwa ini adalah pertama kalinya kita memiliki LRT tanpa masinis. Semuanya dioperasikan melalui pusat pengendalian operasional, ini sedang dipelajari. Jadi, saya ingin mengulangi lagi, jika kita tidak berani menggunakan produk dalam negeri, dalam hal ini LRT, kapan kita akan mencoba?" papar Jokowi.
"Kapan kita akan berani memulai, dan jika ada kekurangan, maka itu adalah hal yang bisa dikoreksi. Kekurangan tersebut akan dievaluasi oleh INKA, dievaluasi oleh PT KAI (Kereta Api Indonesia). Namun jika kita tidak berani, apakah kita berpikir bahwa TGV, Shinkansen langsung menjadi sempurna? Itu butuh bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun," jelasnya.
Sebelumnya, LRT Jabodebek mengalami gangguan operasional seperti pintu kereta yang tidak bisa tertutup sehingga penumpang terpaksa menunggu hingga 40 menit, AC kereta yang tidak berfungsi, dan adanya goncangan saat kereta berhenti.
Komentar
Posting Komentar