Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas akan bicara dengan Menteri BUMN Erick Thohir agar kasus terorisme di lingkungan Kementerian BUMN tak terulang lagi di kemudian hari.
Hal ini disampaikan merespons satu karyawan BUMN di PT KAI yang ditangkap Densus 88 Polri di Bekasi, Jawa Barat terkait kasus terorisme.
"Nah kenapa di BUMN ada, nanti saya bicara dengan Menteri BUMN agar kasus seperti ini tak terulang," kata Yaqut di Kantor Kemenag, Jakarta, Selasa (15/8).
Yaqut menjelaskan Kemenag saat ini memiliki program bernama Moderasi Beragama. Program ini dirancang untuk meminimalisir paham terorisme lewat pemahaman yang moderat.
"Bagaimana orang berpikir moderat, tak terlalu ke kanan ke kiri. Di tengah-tengah saja, moderat. Ini banyak variabelnya, kita butuh sesi khusus bahas itu," kata dia.
Yaqut menegaskan tindak pidana terorisme tak dapat dibenarkan. Dia ingin para pelaku terorisme harus ditindak tegas tanpa pandang bulu.
"Siapa pun. Mau BUMN, mau bukan BUMN, kalau dia terlibat praktik terorisme harus ditindak sesuai hukum berlaku. Itu," kata dia.
Sebelumnya Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap satu pegawai BUMN PT Kereta Api Indonesia terkait dugaan terorisme di Bekasi, pada Senin (14/8) siang.
Juru Bicara Densus 88 Kombes Aswin Siregar menyebut tersangka berinisial DE (28) ini diduga terafiliasi dengan jaringan teror Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS). DE telah ditetapkan sebagai tersangka terorisme oleh kepolisian.
Aswin menjelaskan pelaku mengaku telah bersumpah setia kepada ISIS. Selain itu, DE juga sering menyebarkan poster yang berisikan teks baiat kepada pemimpin ISIS Abu Al Husain Al Husaini Al Quraysi.
Komentar
Posting Komentar