Menkes Ungkap Langkah-Langkah Penanganan Dampak Polusi Udara
Jakarta, Beritasatu.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan langkah-langkah yang diambil oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mengatasi dampak polusi udara, termasuk pendeteksian sejumlah penyakit paru yang berkaitan dengan kondisi tersebut. Menurutnya, dampak kesehatan akibat polusi udara sangat beragam dan serius.
"Dalam persiapan, kami berfokus pada bagaimana mendeteksi kondisi penyakit seperti asma, tuberkulosis, kanker paru-paru, serta penyakit paru obstruktif kronis yang merupakan lima penyakit utama terkait polusi udara," ujar Budi Gunadi Sadikin di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (15/8/2023).
Budi menjelaskan bahwa Kementerian Kesehatan berperan dalam penanganan dampak hilir akibat polusi udara. Ini berarti mereka lebih berfokus pada perawatan dan penanganan kesehatan masyarakat yang telah terpapar dampak buruk polusi udara, bukan pada upaya pencegahan polusi udara itu sendiri.
"Kami telah menyiapkan rencana perawatan dan penanganan di rumah sakit, tetapi pada akhirnya kami berperan di tahap hilir," tegas Budi.
Meskipun demikian, Budi menegaskan bahwa penanganan akar masalah buruknya kualitas udara berada di lingkup kementerian dan lembaga lain. Kementerian Kesehatan tetap melakukan pemantauan terhadap dampak kesehatan yang disebabkan oleh polusi udara.
"Kami tidak memiliki kewenangan mengatasi akar masalahnya karena itu menjadi tanggung jawab kementerian lain. Namun, kami melakukan pemantauan terhadap kondisi dampaknya dan melaporkannya kepada kementerian-kementerian yang memiliki tanggung jawab dalam menangani akar masalah," jelas Budi.
Terkait kebijakan work from home (WFH), Budi menjelaskan bahwa hal ini merupakan domain kementerian lain yang berhubungan dengan faktor penyebab polusi udara, seperti Kementerian Perhubungan. Selanjutnya, Budi merinci tiga langkah yang diambil oleh sektor layanan kesehatan untuk mengatasi dampak polusi udara.
"Pertama, kami mempersiapkan pendeteksian dengan menyediakan Sanitarian Kit di setiap puskesmas. Kedua, kami bekerja sama dengan lembaga-lembaga sosial untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang dampak polusi udara. Ketiga, kami menyediakan dokter dan peralatan spirometri di puskesmas," tutup Budi.
BERITA TERKAIT

Polusi Udara, Kemenkes Belum Wacanakan WFH dan Pembelajaran Jarak Jauh

Kualitas Udara Buruk, Pemkot Tangerang Dorong Pegawai Naik Sepeda

Bagaimana Cara Mengurangi Polusi Udara? Yuk Bersama Lakukan Kebiasaan Baik Ini

Polusi Udara, Ini 6 Wacana yang Perlu Diketahui Pengendara Mobil dan Motor

Ada Polusi Udara, Waspadai 6 Penyakit yang Akan Timbul Ini

Polusi Udara Semakin Gawat, Ini 8 Tips Mengurangi Emisi Kendaraan
BERITA TERKINI

Terkuak, Ternyata Ini Alasan Prajurit AS Travis King Membelot ke Korut

Dolar AS Terus Menguat Setelah Data Belanja Ritel Meningkat

Dikukuhkan Jokowi, Ini Daftar Nama 76 Paskibraka yang Bertugas di Upacara HUT Ke-78 RI

Polusi Udara, Kemenkes Belum Wacanakan WFH dan Pembelajaran Jarak Jauh

Ji Chang Wook dan Wi Ha Joon Siap Bintangi Drama Aksi Kriminal Bersama

Selandia Baru Akhiri Kebijakan Pembatasan Covid-19

Wall Street Ditutup Melemah Imbas Data Penjualan Ritel Picu Kekhawatiran Suku Bunga

Maguire Segera Pergi, Manchester United Bidik Benjamin Pavard

BMKG: Rabu 16 Agustus Cuaca Cerah Berawan di Jakarta dan Sekitarnya

Tidak ada komentar:
Posting Komentar