Musim Kemarau Jadi Berkah Petani Garam Pantura Rembang
Rembang, Beritasatu.com - Fenomena musim kemarau ekstrem ternyata membawa berkah tersendiri bagi petani garam di pesisir pantura Rembang, Jawa Tengah. Proses pengkristalan garam yang lebih cepat membuat produktivitas petani garam meningkat.
Kondisi tersebut, dialami sejumlah petani garam di pesisir pantura turut Desa Tasikharjo, Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Kondisi cuaca panas terik sebagai dampak dari fenomena El Nino membuat para petani garam bersemangat meningkatkan produktivitas. Sejak pagi hingga sore, petani garam mulai menata lahan hingga proses panen.
Mundi, salah satu petani garam mengakui, fenomena El Nino menjadi berkah bagi para petani garam di pesisir pantura Rembang.
"Memasuki bulan Agustus, petani garam mulai memaksimalkan hasil panen. Jika biasanya proses pengkristalan garam lebih dari satu minggu, saat ini panen bisa lebih cepat. Panen garam sangat menguntungkan, karena panasnya juga ada dan menghasilkan lima kuintal dalam sehari," kata Mundi kepada Beritasatu.com, Kamis (10/8/2023).
Hal yang sama dialami petani garam lainnya, Kasiben. Menurutnya, cuaca panas maksimal kali ini membuat hasil produktivitas garam meningkat. Jika biasanya dari lahan yang digarap sekira 1 hektare, dalam sepekan bisa mencapai 2,5 ton, namun saat ini bisa mencapai 4 ton hingga 5 ton.
"Seminggu sekali langsung diangkat. Biasanya kan seminggu sekali enggak seberapa, kalau panasnya terik ya empat ton lebih," jelasnya.
Komentar
Posting Komentar