Obat Sakit Kepala dan Efek Sampingnya yang Perlu Diperhatikan Halaman all - Kompas

 

Obat Sakit Kepala dan Efek Sampingnya yang Perlu Diperhatikan Halaman all - Kompas.com

Ilustrasi sakit kepala, vertigo

KOMPAS.com - Sakit kepala merupakan salah satu masalah kesehatan umum, banyak obat yang menjadi pilihan.

Ada obat sakit kepala yang dijual bebas, ada juga yang merupakan resep dokter. Keduanya sama-sama memiliki kemungkinan efek samping yang perlu Anda perhatikan.

Mengutip Cleveland Clinic, secara umum, ada 3 jenis obat sakit kepala menurut fungsinya, yaitu:

  • Meredakan rasa sakit dan gejala lainnya
  • Terapi abortif untuk menghentikan proses di balik nyeri kepala
  • Terapi pencegahan untuk mengurangi seberapa sering dan seberapa parah sakit kepala Anda

Mengutip WebMD, obat sakit kepala yang biasanya kita gunakan pertama kali adalah yang mengandung pereda sakit.

Jika obat ini terus Anda kosumsi hingga lebih dari 2 kali seminggu, itu hanya akan memicu efek samping.

Anda harus menemui dokter untuk meresepkan obat pencegahan sakit kepala.

Sebab, terlalu sering menggunakan obat simtomatik sebenarnya dapat menyebabkan sakit kepala lebih sering atau lebih buruk.

Obat simtomatik adalah pengobatan yang bertujuan untuk mengurangi keluhan gejala tanpa mengatasi penyakit utama.

Macam obat dan efek sampingnya

Meredakan sakit kepala dan gejalanya

Mengutip WebMD, berikut beberapa obat untuk meredakan sakit kepala yang dijual bebas dan kemungkinan efek sampingnya:

1. Parasetamol

  • Contoh: Panadol dan Tylenol
  • Kemungkinan efek samping: perubahan jumlah darah dan kerusakan hati. Ini beberapa efek samping meski sudah dikonsumsi sesuai petunjuk.

2. Aspirin

  • Contoh: Bayer, Bufferin, dan Ecotrin.
  • Kemungkinan efek samping: mulas, pendarahan gastrointestinal (GI), penyempitan saluran udara (bronkospasme), anafilaksis, dan tukak lambung. Jangan berikan aspirin kepada anak di bawah 14 tahun karena dapat menyebabkan penyakit langka, tapi serius yang disebut sindrom Reye.

3. Naproxen sodium (NSAID)

  • Contoh: Aleve
  • Kemungkinan efek samping: gangguan gastrointestinal, perdarahan gastrointestinal, mual, muntah, ruam dan perubahan fungsi hati.

4. Ibuprofen (antiinflamasi nonsteroid/NSAID)

  • Contoh: Advil, Motrin IB, dan Nuprin
  • Kemungkinan efek samping: gangguan gastrointestinal, perdarahan gastrointestinal, mual, muntah, ruam, dan perubahan fungsi hati.

Mengutip Cleveland Clinic, berikut beberapa obat untuk meredakan sakit kepala yang biasanya diresepkan dokter dan efek sampingnya:

5. Antiemetik prometazin HCI

  • Contoh: Phenergan
  • Kemungkinan efek samping: kebingungan, kantuk, pusing, gangguan GI, mimpi buruk, gerakan otot yang tidak terkendali, dan gerakan menampar atau menggigit bibir.

6. Proklorperazin

  • Contoh: Compazine
  • Kemungkinan efek samping: kebingungan, kantuk, pusing, gangguan GI, rangsangan, mimpi buruk, gerakan otot tak terkendali, dan menggigit bibir.

7. Trimethobenzamide HCI

  • Contoh: Tigran
  • Kemungkinan efek samping: hipotensi, penglihatan kabur, mengantuk, pusing, disorientasi, gerakan otot yang tidak terkendali, dan menggigit bibir.

8. Metoclopramide HCI

  • Contoh: Reglan
  • Kemungkinan efek samping: gerakan otot yang tidak terkendali, gerakan menggigit bibir atau mengunyah, kepekaan terhadap sinar matahari, nyeri pada kaki bagian bawah, dan diare.

9. Antihistamin siproheptadin HCI

10. Diphenhydramine HCI

  • Contoh: Benadryl
  • Kemungkinan efek samping: mengantuk, pusing, koordinasi tubuh terganggu, dan perubahan perilaku.

Anda bisa menanyakan kepada dokter Anda tentang kecocokan obat itu dengan kondisi Anda dan kemungkinan efek sampingnya.

Menghilangkan sakit kepala

Mengutip Cleveland Clinic, berikut obat-obatan yang dapat menghentikan sakit kepala dan kemungkinan efek sampingnya:

1. Ergot, dihydroergotamine, mesylate

  • Contohnya: DHE-45, Migranal Intranasal
  • Kemungkinan efek samping: mual, mati rasa pada jari tangan dan kaki. Obat-obatan ini menyebabkan penyempitan pembuluh darah Anda. Jika Anda memiliki riwayat penyakit arteri koroner, infark miokard atau stroke, Anda tidak boleh minum obat ini.

2. Triptan, sumatriptan suksinat, zolmitriptan, rizatriptan, naratriptan HCI, almotriptan malat, frovatriptan suksinat, eletriptan hidrobromida

  • Contohnya: Imitrex, Zomig, Maxalt, Amerge, Axert, Frova, Relpax
  • Kemungkinan efek samping: mual, sakit kepala, mengantuk, mulut kering, pusing, kelelahan, sensasi panas atau dingin, nyeri dada, kemerahan, rasa sesak di sekitar dada atau tenggorokan, mati rasa. Obat-obatan ini bisa menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Jika Anda memiliki riwayat penyakit arteri koroner, infark miokard atau stroke, Anda tidak boleh minum obat ini.

Baca Juga

Komentar