Petani Gagal Panen, Harga Beras di Sidoarjo Terus Melambung
Sidoarjo, Beritasatu.com - Harga beras di tingkat pengecer di sejumlah pasar tradisional di Sidoarjo, Jawa Timur, kini terus melambung tinggi. Penyebab melambungnya harga beras itu karena petani gagal panen.
Di Pasar Larangan dan Pasar Porong misalnya, harga beras medium kini mencapai Rp 13.000 per kilogram. Untuk harga beras premium tembus Rp 14.000 per kilogram, sedangkan harga eceran tertinggi (HET) sebelumnya yang ditetapkan pemerintah hanya sebesar Rp 10.900 per kilogram.
Tak hanya di tingkat pengecer, kenaikan harga beras juga dirasakan para pedagang di tingkat distributor. Bahkan untuk per 25 kilogramnya atau per karung, beras telah menyentuh harga Rp 310.000 per satu karungnya. Harga sebelumnya Rp 275.000 per karung, dua pekan lalu.
"Harga beras sekarang Rp 310.000 per 25 kilogram, naik terus sejak sebulan ini," ujar Selvi, salah satu komsumen.
Menurut Ketua Himpunan Pedagang Pasar (HPP) Sidoarjo, Nur Hasan, tingginya harga beras ini diduga dipicu oleh beberapa faktor. Selain faktor cuaca, gagal panen, faktor hama tikus atau pun burung yang muncul pada cuaca panas ini, juga mempengaruhi harga gabah naik signifikan.
"Yang jelas ini mungkin musim mulai kemarau, sejumlah faktor mungkin mempengaruhi harga gabah," ujar Hasan.
Dikatakan, harga gabah sebelumnya Rp 5.000 , saat ini telah menyentuh Rp 7.000. Dengan naiknya harga gabah, maka para pemilik penggilingan gabah banyak yang menyetop produksi, dan hanya melakukan penggilingan bergantung order atau pesanan.
"Kondisi naiknya luar biasa, kita berharap ya pemerintah hadir," ujarnya.
Pihak himpunan pedagang pasar yang juga memantau tingginya harga beras di pengecer hingga gabah di tingkat produksi berharap, pemerintah segera turun tangan untuk atas permasalahan pelik ini. Jika kenaikan harga beras terus naik setiap harinya ini, ancaman krisis pangan akan terjadi karena permintaan dan ketersediaan bahan tak seimbang.
Sementara itu, meski kenaikan harga beras telah dilaporkan pihak pedagang ke instansi terkait, hingga kini belum ada tindakan apa pun yang dilakukan terkait tingginya harga beras di pasaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar